"Waktu lima tahun telah teruji dengan pandemi sekaligus perubahan iklim. Alhamdullilah, sampai saat ini kami masih bisa berkebun dan memenuhi kebutuhan keluarga kami. Terlebih, produktifitas kebun kopi kami juga meningkat sekitar 10%, dimana bapak Hadi Suprapto sebagai coach menjadi pembeli utama. Berbekal pengetahuan yang dimiliki, kedepannya kami akan meningkatkan biji kopi yang lebih baik dan menurunkan ilmu ini kepada anak cucu kami untuk mencegah kepunahan kopi," jelas mbah Akhrom.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H