Ketika mereka selesai menikmati kopi, Roni berkata, "Bagaimana kalau kita membuat grup diskusi kecil tentang hadits-hadits yang beredar? Kita bisa saling berbagi informasi."
 Rahma menyukai ide itu. "Itu bagus! Kita bisa mengundangAziz sebagai narasumber. Dia pasti punya banyak informasi."
 Aziz tersenyum dan mengangguk. "Aku akan senang membantu. Kita bisa mulai dengan hadits-hadits yang sering diperdebatkan."
 Rani mencatat ide tersebut di buku catatannya. "Kita bisa menjadwalkan pertemuan setiap minggu. Dengan begitu, kita bisa belajar bersama dan memperdalam pemahaman kita tentang hadits."
 Rahma menambahkan, "Dan kita bisa mengundang teman-teman lain yang juga tertarik. Semakin banyak yang terlibat, semakin baik."
 Roni setuju. "Aku akan mengajak beberapa teman dari kampus. Mereka pasti akan senang bergabung."
  Mereka semua bersemangat dengan rencana tersebut. Diskusi tentang hadits dan kopi telah membawa mereka lebih dekat, dan mereka merasa bahwa kegiatan ini akan bermanfaat bagi banyak orang.
 Setelah beberapa saat, mereka memutuskan untuk pulang. Rahma membersihkan meja dan menyiapkan kafe untuk tutup. "Terima kasih sudah datang, teman-teman. Aku sangat menikmati malam ini."
 "Terima kasih juga, Rahma. Kopinya luar biasa!" kata Roni sambil tersenyum.
 Aziz menambahkan, "Jangan lupa untuk mengabari kami tentang pertemuan berikutnya. Aku sudah tidak sabar untuk mulai."
 Rani mengangguk. "Aku akan mengirimkan pesan di grup setelah aku membuat jadwalnya."