Mohon tunggu...
Desylfiana Safitri
Desylfiana Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Kendari

Mahasiswa IAIN Kendari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Perbankan Syariah

Selanjutnya

Tutup

Money

Ikhtiar Terhadap Minyak Goreng di Tahun 2022 dan Solusi dalam Mengatasinya

20 Maret 2022   23:51 Diperbarui: 20 Maret 2022   23:55 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenaikan harga atau kelangkaan minyak terjadi karena stok terbatas. Stok minyak di toko atau di warung kecil maupun di tempat lain Habis bisa jadi karena di borong atau di beli, tentu saja. Jika minyak sedikit, orang akan "terdorong" untuk membeli sedikit lebih banyak. Ini tindakan preventif untuk menyelamatkan diri dari kekurangan stok rumah pribadi. 

Masalahnya, rumah di Indonesia ada banyak. Kalau semua orang terpikirkan hal yang sama, maka hanya 50% orang yang belanja akan dapat minyak. Yang tadinya beli satu eh malah beli dua. Yang datang belakangan tidak dapat, Jatahnya seakan diambil orang lain. (Itu dari sisi pembeli)

Bagaimana jika minyak sengaja "dihabiskan"?

jika pada hari normal setiap orang akan membeli satu kantung minyak perhari, maka produsen minyak akan membatasi stok minyaknya hanya pada tingkatan 20% saja. Dulunya ada 100rb pcs minyak di toko, sekarang tersisa 20rb. Minyak sengaja di kurangi produsennya. Apa yang terjadi?

Tentu saja dengan kurang nya persediaan, harga dan minat barang tersebut meningkat. Semakin langkah sesuatu, semakin berharga dia.

Istilahnya , Produsen sengaja "melangkahkan" produk sendiri dengan harga yang lebih tinggi dan tingkat penjualan yang meningkat. Tadinya orang hanya membeli satu, sekarang membeli dua. otomatis akan laku.

tapi meskipun produsen melangkahkan barang sendiri, kita seharusnya tidak terperdaya dengan tipudaya muslihat penjualan minyak dan ilusi harga.

"-Fudhol-"

Naiknya harga minyak di awal tahun 2022 ini membuat warga merasa resah.

Jumlah persediaan minyak yang sedikit serta harga yang naik membuat warga berebut ke toko kecil atau besar untuk memburu minyak yang masih tersedia.  hal itu membuat sebagian warga berpikir untuk membeli sebanyak mungkin minyak goreng agar merasa tidak kekurangan. 

Namun tanpa di sadari tindakan seperti itu dapat merugikan banyak orang karena banyak nya ibu rumah tangga yang membutuhkan persediaan minyak goreng dirumahnya masing masing.

kenaikan harga atau kelangkaan minyak ini  bisa disebut dengan ihtikar.

Apa itu Ihtikar?

ada beberapa definisi ihtikar menurut para ulama:

  1.  menurut Muhammad bin Ali ash Shawkaniy : penimbunan barang dagangan dari peredarannya.
  2.  Imam Al-Ghazali : Penyimpanan barang dagangan oleh penjual makanan untuk menunggu melonjaknya harga dan penjualannya ketika harga melonjak.
  3. Mazhab Maliki : penyimpanan barang oleh produsen, baik makanan, pakaian, dan segala barang yang bisa merusak harga pasar
  4. Menurut Fathi ad-Darayni : Tindakan menyimpan harta, manfaat atau jasa, dan enggan menjual dan memberikannya kepada orang lain yang mengakibatkan melonjaknya harga pasar secara derastis disebabkan persediaan terbatas atau stok barang hilang sama sekali dari pasar, sementara masyarakat, negara ataupun hewan amat membutuhkan produk, manfaat atau jasa tersebut.

Hadist Tentang Ihtikar

salah satu Hadist tentang ihtikar yaitu:

Sunan Ibnu Majah 2146: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hakim berkata : telah menceritakan kepada kami Abu Bakr Al Hanafi berkata : telah menceritakan kepada kami Al Haitsam bin Rafi'i berkata : telah menceritakan kepadaku Abu Yahya al Makki dari Farukh - mantan budak Utsman bin Affan- dari Umar Ibnu Khaththab ia berkata : "Aku mendengar Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:"Barangsiapa menimbun makanan atas kaum muslimin, maka Allah akan menghukumnya dengan penyakit dan kerugian."

Solusi Yang bisa dilakukan Untuk kelangkaan minyak ini yaitu:

  1. kita sebagai pembeli cerdas tetap adalah tetap membeli sesuai kebutuhan
  2. tidak belanja secara berlebihan agar orang lain juga dapat kebagian dalam membeli minyak
  3. mengurangi konsumsi dari minyak tersebut, atau menggantikannya dengan bahan lain seperti : Minyak kelapa, mantega, dan minyak zaitun.
  4. harus bijak dalam mengolah informasi dan jangan mencoba memanfaatkan keadaan seperti oknum para penimbun dan penjual penjual yang tidak jujur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun