Kenaikan harga atau kelangkaan minyak terjadi karena stok terbatas. Stok minyak di toko atau di warung kecil maupun di tempat lain Habis bisa jadi karena di borong atau di beli, tentu saja. Jika minyak sedikit, orang akan "terdorong" untuk membeli sedikit lebih banyak. Ini tindakan preventif untuk menyelamatkan diri dari kekurangan stok rumah pribadi.Â
Masalahnya, rumah di Indonesia ada banyak. Kalau semua orang terpikirkan hal yang sama, maka hanya 50% orang yang belanja akan dapat minyak. Yang tadinya beli satu eh malah beli dua. Yang datang belakangan tidak dapat, Jatahnya seakan diambil orang lain. (Itu dari sisi pembeli)
Bagaimana jika minyak sengaja "dihabiskan"?
jika pada hari normal setiap orang akan membeli satu kantung minyak perhari, maka produsen minyak akan membatasi stok minyaknya hanya pada tingkatan 20% saja. Dulunya ada 100rb pcs minyak di toko, sekarang tersisa 20rb. Minyak sengaja di kurangi produsennya. Apa yang terjadi?
Tentu saja dengan kurang nya persediaan, harga dan minat barang tersebut meningkat. Semakin langkah sesuatu, semakin berharga dia.
Istilahnya , Produsen sengaja "melangkahkan" produk sendiri dengan harga yang lebih tinggi dan tingkat penjualan yang meningkat. Tadinya orang hanya membeli satu, sekarang membeli dua. otomatis akan laku.
tapi meskipun produsen melangkahkan barang sendiri, kita seharusnya tidak terperdaya dengan tipudaya muslihat penjualan minyak dan ilusi harga.
"-Fudhol-"
Naiknya harga minyak di awal tahun 2022 ini membuat warga merasa resah.
Jumlah persediaan minyak yang sedikit serta harga yang naik membuat warga berebut ke toko kecil atau besar untuk memburu minyak yang masih tersedia. Â hal itu membuat sebagian warga berpikir untuk membeli sebanyak mungkin minyak goreng agar merasa tidak kekurangan.Â
Namun tanpa di sadari tindakan seperti itu dapat merugikan banyak orang karena banyak nya ibu rumah tangga yang membutuhkan persediaan minyak goreng dirumahnya masing masing.