Mohon tunggu...
Desy Komalasari
Desy Komalasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hellooo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cahaya Indah Sicantik Aurora

21 Oktober 2022   12:55 Diperbarui: 21 Oktober 2022   12:58 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aurora sejatinya adalah fenomena alam yang menghasilkan pancaran cahaya yang menyala-nyala dan menari-nari di langit malam pada lapisan ionosfer dari sebuah planet.

Ini merupakan fenomena yang terjadi akibat ada interaksi antara medan magnetik yang dimiliki sebuah planet dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari yang disebut angin surya.

Fenomena ini hanya bisa dinikmati di negara yang jauh dari garis khatulistiwa, salah satu negara yang fenomena alamnya bagus untuk dilihat adalah Selandia Baru.

Mengutip dari laman resmi NASA, spaceplace.nasa.gov, aurora terjadi ketika badai Matahari datang ke arah Bumi. Sebagian energi dan partikel kecil dapat melakukan perjalanan ke garis medan magnet di Kutub Utara dan Kutub Selatan ke atmosfer Bumi.

Di sana, partikel berinteraksi dengan gas di atmosfer Bumi menghasilkan cahaya yang indah menari-nari di atas langit. Warna hijau yang kerap kali muncul pada aurora berasal dari oksigen.

Kendati demikian, oksigen ini juga terkadang mengeluarkan cahaya berwarna merah. Sementara nitrogen akan menghasilkan sinar berwarna biru dan ungu pada aurora.

Berbicara tentang aurora, di Bumi ada dua nama aurora yang sudah dikenal. Yang pertama adalah aurora Borealis. Fenomena ini umumnya terjadi di langit bagian Kutub Utara dan dinamai bersempena Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, Boreas. Ini karena di Eropa, aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis selalu terjadi di antara bulan September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa. Tapi kadang-kadang aurora muncul di puncak gunung di iklim tropis.

Nama : Desy Komalasari

NIM    : 211011550045 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun