Mohon tunggu...
Desy Enjellina D
Desy Enjellina D Mohon Tunggu... Jurnalis - mahasiswa

matt 6:3

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pangan 2019: Hari Pangan ke-39! Sudah Cukupkah Ketahanan Pangan Negeriku?

30 Oktober 2019   00:53 Diperbarui: 30 Oktober 2019   01:03 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari pangan sedunia jatuh pada 16 oktober, hari tersebut ditetapkan oleh negara-negara anggota FAO pada November 1979. Tahun ini ialah peringatan hari pangan yang ke 39. Hari pangan pada 16 oktober bukan hanya diperingati oleh Indonesia saja., namun ada 150 negara lainnya yang memperingati hari pangan pada tanggal tersebut. Bazar, pameran dan lomba banyak diselenggarakan oleh provinsi - provinsi di Indonesia dalam rangka memperingati hari pangan. Tanaman pangan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam suatu negara, jika kebutuhan pangan suatu negara tidak tercukupi maka hal itu merupakan awal dari kehancuran  negara tersebut.

Sadarkah kita hari pangan telah memasuki peringatan yang ke 39, diperingatan hari pangan yang ke 39 ini apakah yang bisa negara kita banggakan berkaitan dengan pangan? Kemampuan negara kita dalam mencukupi ketahanan pangan melalui impor atau kemandirian negara kita dalam memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya. Sadarkah kita bagaimana kondisi ketahanan pangan negeri kita?, sebenarnya  ketahanan pangan negera kita saat ini sudah mulai membaik, namun kemandirian pangan negara yang masih dikatakan sangat kurang. Negara kita dalam pemenuhan ketahanan pangan masih melakukan impor. Dengan banyaknya sumber daya dan iklim yang mendukung di Indonesia menurut anda aspek apa yang membuat negara kita belum mampu mencukupi ketahanan pangannya ? aspek tersebut ialah karena degradasi lahan pertanian menjadi pemukiman atau tempat perindustrian, perubahan iklim yang sangat ekstrim karena pengaruh gas rumah kaca, dan juga dikarenakan kurangnya sarana pendukung khususnya dibidang teknologi untuk budidaya tanaman pangan. 

Oleh karena itu dibutuhkan perhatian pemerintah dan masyarakat dalam menangani aspek-aspek tersebut agar Indonesia bisa dapat mandiri dalammemenuhi kebutuhan pangan rakyatnya. Untuk masalah dalam aspek degradasi lahan hal ini sangat sulit untuk diatasi karena pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat sehingga membutuhkan lahan untuk pemukiman sehingga untuk permasalahan degradasi lahan, masyarakat selaku pengkonsumsi pangan diharapkan bisa berperan.

Budidaya pangan untuk konsumsi keluarga sendiri bisa menjadi solusinya. Disinilah pentingnya mengapa saat hari  pangan bazar dan pameran dilakukan, kegiatan ini dapat dijadikan sarana untuk berbicara atau bersosialisasi kepada para masyarakat yang datang tentang masalah-masalah yang terjadi dengan pangan saat ini, serta juga dapat mengenalkan tanaman-tanaman pangan lainnya yang dapat dikonsumsi selain beras dan juga dapat mengajarkan cara budidaya tanaman pangan yang tepat.

Atau bisa juga penerapan urban farming didaerah-daerah tertentu untuk pemenuhan pangan, karena sekarang ini kata urban farming seperti vertikultur, taman atap, untuk tanaman hortikultura sudah tidak asing lagi, sehingga tidak salah mencoba membudidayakan tanaman pangan secara urban farming. Untuk aspek teknologi disinilah peranan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa beraksi, berkreasi menemukan teknologi untuk budidaya tanaman pangan khususnya padi, jagung,kedelai kacang tanah yang merupakan tanaman pangan yang diimpor dengan jumlah yang sangat banyak.  Dan peranan pemerintah dalam penyediaan dana untuk perkembangan teknologi budidaya tanaman pangan tersebut.

Dan untuk aspek perubahan iklim yang sangat ekstrim, aspek ini merupakan salah satu aspek yang sangat sulit diatasi karena berkaitan dengan fenomena alam, sehingga salah satu solusi yang bisa dilakukan ialah membudidayakan tanaman pangan yang tidak membutuhkan areal yang luas untuk bisa menghasilkan produktivitas yang besar contohnya ialah singkong, kacang tanah dan kacang hijau, dengan menerapakan budidaya didalam green house, disini lagi peran pemerintah dalam pendanaan dibutuhkan. Dan selain tiga aspek diatas, petani juga memegang peran penting dalam ketersedian ketahanan pangan, bagaimana teknik petani dan apa yang digunakan  dalam budidaya tanaman dapat menentukan produktivitas tanaman menurun atau meningkat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun