Prambanan, Klaten (14/08/2022), UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Indonesia menjadi salah satu sektor usaha yang cukup mendominasi dan menjadi penyumbang terbesar dalam penyerapan tenaga kerja. Namun, UMKM mengalami tantangan besar di tengah persaingan dalam digitalisasi bisnis.Â
Tetapi, sangat disayangkan banyak sekali pelaku UMKM yang belum melek teknologi. Kemajuan perkembangan teknologi membuat UMKM harus dapat beradaptasi dengan cepat apalagi ditambah dengan adanya pandemi Covid-19 yang membuat fleksibilitas UMKM menjadi terbatas dalam pemasaran produk.
Dengan latar belakang tersebut, Mahasiswa KKN Tim II Undip berinisiatif melalui program kerja monodisipliner yang dilaksanakan di Desa Bugisan melalui upaya pemaksimalan potensi UMKM Desa Bugisan melalui pemanfaatan teknologi digital.Â
Mengingat, dilihat dari survey yang sudah dilaksanakan sebelumnya, masih terdapat UMKM di Desa Bugisan belum terdaftar di aplikasi Google Maps. Program ini dilaksanakan dalam rangka mewujudkan pelaku UMKM untuk go digital dan melek teknologi. Digitalisasi UMKM ini diharapkan dapat menjadi media promosi dan memberikan informasi yang aktual kepada pelanggan.
Program kerja ini terlaksana pada hari Senin, 25 Juli 2022 dimana dilakukan dengan metode door to door atau mendatangi secara langsung lokasi UMKM yang akan dipetakan (pin lokasi) di google maps. Beberapa UMKM yang belum terdaftar dan menjadi target sasaran dari program ini adalah Rumah Produksi Tahu Pak Tejo, Oleh Oleh Telur Asin Plaosan, Mentari HandyCraft, Eko Batako, dan Tiara Craft yang merupakan rumah produksi kerajinan tas.Â
Sosialisasi dimulai dengan pemberian penjelasan secara singkat mengenai isi leaflet yang sudah dibagikan yang berisi penjelasan mengenai cara pemetaan, manfaat yang didapat dan akses pembaruan informasi nantinya di google maps. Setelah memberikan penjelasan, kegiatan selanjutnya adalah membantu pendaftaran UMKM di google maps terkait pemetaan lokasi.Â
Google Maps sendiri memiliki fitur yang dapat membantu perkembangan UMKM antara lain, profile bisnis, situs, postingan, direction, share place, dan review yang bisa disertai dengan gambar. Data yang diperlukan untuk menambahkan titik pada google maps yaitu nama bisnis, kategori tempat, alamat, nomor telepon, dan jam operasional.Â
Para pelaku UMKM menyambut program ini dengan antusias yang salah satunya Mas Eko pemilik usaha batako yang berada di Desa Bugisan. Beliau mengatakan bahwa program ini sangat bermanfaat untuk usahanya terlebih dalam hal pemasaran dan jangkauan kepada calon konsumennya. Fitur-fitur yang diberikan dapat memudahkan orang-orang yang dalam hal ini konsumen untuk mencari lokasi dan memberikan penilaian atas produk yang ditawarkan.
Untuk kedepannya para pelaku UMKM bisa melakukan pembaharuan informasi sendiri mengenai informasi produk yan ditawarkan yang mana saat melakukan sosialisasi juga diadakan pelatihan akan hal tersebut. Dengan digitalisasi ini diharapkan dapat membantu UMKM untuk bisa lebih maju serta semakin berkembang.Â
Adanya program kerja pemaksimalan potensi UMKM melalui pemanfaatan teknologi digital google maps ini diharapkan mampu membawa stigma positif bagi para pelaku UMKM yang ada di Desa Bugisan.
Penulis       : Desy Dwi Romadhoni (Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomika dan Bisnis / KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2021/2022)
Editor        : Dr. Ana Silviana, S.H., M.Hum
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H