Namun pada tahun – tahun belakangan ini, ditemukan bahwa sebenarnya terdapat beberapa teori yang bisa menjelaskan bagaimana cara Stonehenge di bangun. Teori ini terdiri dari dua bagian. Pertama adalah bagaimana menegakkan dan mengangkat batu – batu besar tersebut. Dan yang kedua adalah bagaimana mengangkut batu – batu besar tersebut ke lokasi dari sebuah tempat dengan jarak yang cukup jauh.
Wally Wallington dan prinsip daya ungkit satu metode yang cukup menarik yang diajukan oleh Wally Wallingtong, yang merupakan seorang tukang kayu dari Michigan. Dia merupakan tukang kayu yang berpengalaman lebih dari 35 tahun, Wally telah menemukan cara untuk menggerakan benda – benda berat dan besar hanya dengan menggunakan kayu. Rahasianya adalah daya ungkit atau leverage. Untuk menggerakan sebuah batu besar Wally membuat sebuah jalur dari kayu dengan karakteristik tertentu. Ketika sebuah batu besar ditaruh diatasnya, batu itu dengan mudah berpindah.
[caption caption="https://iwanblog.files.wordpress.com/2012/07/indexpagepic.jpg"]
Wally mengatakan kalau metode penemuannya ini mungkin sama dengan metode yang digunakan oleh Edward Leedskalnin untuk membangun Coral Castle. Bahkan Wally mengatakan, kalau dia memiliki sumber daya dan waktu yang cukup, dia bisa membuangun sebuah piramida tanpa menggunakan teknologi canggih.
Untuk dapat menegakan batu besar, Wally hanya menggunakan potongan kayu yang digunakan sebagai pengganjal di tengahnya. Dengan cara tersebut, dia bisa menegakan sebuah batu besar dalam waktu kurang dari satu hari.
Seorang insinyur bernama Nick Weegenaar memiliki teori bagaimana mengangkat batu besar itu dan menarugnya di atas dua batu. Ia mengajukan teori alat pengangkat roda kayu alias Litho lift. Dengan menggerakan roda raksasa tersebut, maka otomatis batu besar yang terikat padanya bisa terangkay dan diletakan di atas dua batu yang telah berdiri. Saat ini Nick sedang mengerjakan model roda tersebut untuk membuktikan teorinya benar. Dan beberapa insyinyur yang sudah melihat rancangannya percaya kalau mekanisme tersebut dapat bekerja dengan baik.
Sebenarnya, jika kita terbiasa berfikir dengan teknologi kuno, kita akan bisa menemukan banyak cara kreatif untuk membuat monument seperti Stonehenge. Memang pada saat ini belum ada yang menduplikasi pembangunan Stonehenge secara lengkap, tapi tidak bisa disangkal, dengan metode yang diajukan oleh Wlly dan Nick, kita memiliki pandangan baru terhadap teknologi masa purba. Paling tidak bukan sesuatu yang mustahil untuk bisa membangun monument megalitik dengan peralatan yang hanya tersedia di masa lampau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H