Mohon tunggu...
DESY ARI
DESY ARI Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi

hobi saya berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Jawa Suroan

14 November 2023   13:46 Diperbarui: 14 November 2023   13:59 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia memiliki budaya dan tradisi yang bermacam-macam, salah satunya adalah tradisi "suroan" di Jawa. Suro merupakan tahun baru islam atau satu muharam dalam kalender masyarakat jawa. Bagi orang jawa suro adalah bulan pertama kalender jawa. Secara etimologis muharam berarti bulan bulan yang diutamakan dan dimuliakan. Adapun perisiwa penting terkait dengan suro, misalnya peristiwa nabi dan rasul Allah.

            Satu suro di anggap sebagai hari sakral bagi masyarakat jawa, sehingga sampai saat ini suroan masih diperingati oleh masyarakat jawa. Hal ini bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada tuhan dalam memberikan berkah pada awal tahun baru. Satu suro biasanya diisi dengan berbagai kegiatan menarik yang berkaitan dengan budaya jawa. contohnya di beberapa desa mengadakan doa dan makan bersama.

            Salah satu lokasi yang populer dengan tradisi suroan yaitu di Gunung Kawi, Wonosari, Kabupaten Malang. Saat satu suro selalu melakaukan kirab sesaji mengelilingi desa di kawasan Gunung Kawi. Biasanya kirab ini diawali dengan karnaval dan arak-arakan. Hal ini merupakan wujud semangat warga Desa Wonosari untuk mengembangkan dan melestarikan budaya.

Kirab satu suro yang digelar di Gunung Kawi, Wonosari, Kabupaten Malang, selalu menampilkan banyak penari bahkan hingga ratusan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Dalam kirab tersebut ada ogoh-ogoh besar yang disebut sangkala , saat satu suro sengkala diarak mulai dari start hingga finish, tidak hanya satu snagkala yang diarak mengelilingi desa, tetapi ada beberapa sengkala yang dibawa oleh masing-masing RT. Sesampainya di finish sangkala tersebut pasti akan dibakar. Tujuan pembakaran sangkala ini agar warga desa diberi rahmat dan dihindarkan dari mara bahaya serta terjaga kedamaian dan tercipta kemakmuran.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun