Mohon tunggu...
Desyani Ambar Setyowati
Desyani Ambar Setyowati Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

belajar untuk menjadi pribadi yang peka dan kritis terhadap lingkungan sekitar :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Robot" Pencari Nilai

14 April 2013   22:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:11 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

"Pelajar yang seharusnya mencari ilmu, kini berubah menjadi robot pencari nilai" - Kukuh Setya Nugraha

Saat saya membaca majalah Valuta karya BAPEMA (Badan Pers Mahasiswa: UKM Pers di Fakultas Ekonomi) saya langsung tertarik dengan quote yang ditulis oleh mas Kukuh. Setelah mencerna kalimat tersebut, saya pun tersenyum. Iya yang telah ditulis didalam majalah itu benar.

Sepele sih… coba ajukan pertanyaan ke pelajar, apa sih sebenarnya alasan dia belajar? Pasti banyak yang menjawab “biar nilainya bagus”. Mungkin alasan mereka untuk belajar atau les selama ini karena nilai. Mungkin rangkaiannya begini, anak kesulitan memahami pelajaran – nilainya kurang memuaskan – ikut les agar dapat memahami pelajaran dan nilai yang bagus. Ujung-ujungnya nilai juga…

Itulah kenapa selama ini banyak yang melakukan kecurangan saat ulangan atau kuis ataupun ujian atau apalah itu namanya. Tujuannya hanya nilai yang bagus, puas, dan udah gitu aja… Kalau menurut saya sih pelajar yang bertujuan mencari ilmu dan mencari nilai itu ada persamaan dan perbedaannya. Persamaannya, sama-sama ingin mendapat nilai yang tinggi (nggak munafik lah). Perbedaanya, pelajar yang mencari ilmu itu bener-bener akan memahami materi yang disampaikan oleh pengajar dan mau membaca ulang materi yang disampaikan, dan pelajar tersebut akan terus memahami materi tsb (lupa lupa sedikit lumrah), jika mendapat nilai yang kurang memuaskan akan ada langkah untuk memperbaikinya, sedangkan pelajar yang mencari nilai cuma belajar kalau pas mau ujian, pas ujian berbuat curang. Dan pada akhirnya nilai bisa dibeli juga, soalnya banyak kan yang ketahuan bikin dan punya ijazah palsu. Nah inilah yang disebut “robot” pencari nilai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun