Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Edukasi Nasib Sisa Makanan dari Program Makan Bergizi Gratis

9 Januari 2025   23:34 Diperbarui: 9 Januari 2025   23:34 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://samudrafakta.com/

Maka bisa dibayangkan sekarang betapa mengerikannya besaran nominal terbuang jika program MBG juga ikut menyumbang pemborosan ini.  Belum lagi masalah kesiapan mengolah limbahnya nanti.

Tidak bermaksud menolak program MBG ini.  Meski secara pribadi saya jauh lebih setuju anggaran ini difokuskan untuk dunia pendidikan.  Mencontoh Jepang ketika peristiwa bom Hiroshima dan Nagasaki.  Di mana Jepang memilih bangkit melalui pendidikannya.  Segera ketika itu Kaisar Hirohito menanyakan berapa banyak guru yang tersisa.   Terbukti, kita lihat saja bagaimana Jepang saat ini bangkit dari keterpurukannya.

Namun demikian dikarenakan program ini sudah berjalan di Indonesia.  Maka alangkah bijaknya jika negeri ini tidak menghamburkan anggaran.  Harus dipikirkan agar program MBG tepat peruntukkannya dan efektif. 

Terkhususnya anak-anak penerima manfaat.  Disesuaikan jenjang pendidikannya, mereka dikenalkan dan diajarkan untuk menghargai makanan yang disajikan.  Beberapa saran yang mungkin bisa dijadikan masukan sbb:

  • Melalui pelajaran anak disisipkan wawasan mengenai program MBG.  Jika perlu hingga anggaran yang dibutuhkan. 
  • Melalui pelajaran anak dikenalkan manfaat makan sayur, buah, ikan ataupun daging
  • Buka wawasan anak bahwa sampah makanan yang tersisa adalah sebuah pemborosan untuk negeri ini.
  • Anak diajarkan bersyukur dengan menghabiskan makanan yang tersedia
  • Bangun literasi melalui program MBG dengan menuliskan manfaatnya, dan kandungan gizi pada makanan yang disantap mereka.
  • Bangun inovasi dengan memanfaatkan sampah makanan yang tersisa.  Di dalam hal ini sekolah bisa ikut berperan membangun kreatifitas peserta didiknya

Sekali lagi, meski saya berbeda pandang.  Namun terbersit harapan, semoga program MBG membawa kebermanfaatan membangun generasi yang cerdas, berakhlak, berpendidikan dan tahu mengucap syukur.  Sebab saya mencintai negeri ini, dan saya percaya kita juga semua demikian.

Sumber

https://megapolitan.kompas.com/read/2025/01/08/08301691/dlh-jakarta-bakal-kelola-sampah-dari-program-makan-bergizi-gratis-jadi

https://www.detik.com/properti/berita/d-7432071/indonesia-darurat-sampah-makanan-hampir-50-juta-ton-ini-akar-masalahnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun