Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan di Matamu

6 Januari 2025   23:50 Diperbarui: 6 Januari 2025   23:50 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan merayu senja
Bau tanah basah tebarkan aroma duka
Di bawah sinar rembulan kita terpaku
Dan aku memandangmu yang bukan milikku

Menyulam cinta diantara riak air hujan
Sekilas kulihat airmata di ujung matamu
Isyaratkan kau tak untuk bersama
Meski kita mungkin mencinta

Rintik hujan senandungkan syair rindu
Adakah cinta berakhir semu
Sebab cinta ini salah untuk menjelma
Maka waktu memaksanya untuk pergi

Hujan di matamu berkata lebih
Maafkanku tuk' hanya mencintaimu di kejauhan
S'bab dirimu t'lah ada yang memiliki

Jakarta, 6 Januari 2025

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun