Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gagal Paham Gubernur NTT Mengartikan Pendidikan

3 Maret 2023   03:46 Diperbarui: 3 Maret 2023   04:03 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://era.id/khas-era/

Miris, nyaris tidak terpikirkan apakah dunia pendidikan sudah benar-benar mendidik?  Apakah anak-anak bahagia ketika belajar?  Sudahkah menghasilkan generasi yang menemukan minat dan bakatnya?  Atau hanya menghasilkan lulusan 100 persen dengan nilai-nilai tinggi sundul langit.

Padahal nilai hanyalah sebuah angka.  Tidak mencerminkan kwalitas seseorang yang notabene makhluk hidup.  Jadi seharusnya tidak perlulah menjadikan Pak Gubernur NTT puyeng karena belum ada putra dan putri daerahnya duduk di bangku PTN favorit.  Hingga kalap menerapkan masuk sekolah pukul 5 pagi?  Sekali lagi, pendidikan tidak untuk mencetak robot!  Kita pun mengharapkan generasi yang meneruskan negeri ini menikmati bangku sekolah sebagai bagian yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga membentuk karakternya, dan tempat anak menemukan minat serta bakatnya.

Naif kok standar mutu pendidikan dikaitkan dengan jam sekolah.  Sementara dunia mengenal Denmark dan Filandia sebagai dua negara dengan jam belajar singkat, masuk lebih siang bahkan.  Tetapi terbukti mampu menghasilkan generasi yang mumpuni.

Mengutip liputan6.com demikian rangkuman yang menjadikan pendidikan Filandia berhasil terbaik kedua di dunia sekalipun masuk sekolah pukul 09.00 pagi, yaitu:

  • Standar tinggi Guru sebagai tenaga pengajar.  Di mana setidaknya guru diharuskan memiliki gelar master sebelum akhirnya bisa mengajar.

  • Terapkan kerjasama, bukan kompetisi.  Di mana Filandia tidak mengenal daftar sekolah atau guru dengan kinerja terbaik di negara tersebut.

  • Masuk sekolah pukul 09.00 pagi hingga 14.00 siang, sebab berdasarkan penelitian diyakini masuk lebih awal menimbulkan dampak negatif terhadap kesejahteraan dan kesehatan siswa.

  • Lebih sedikit pekerjaan rumah.  Adapun pertimbangannya keseimbangan antara pendidikan dengan aspek kehidupan lainnya.  Agar di luar jam sekolah, anak tetap dapat menikmati dan menemukan minat serta bakatnya.

  • Guru yang tetap.  Di mana peserta didik akan diajarkan oleh guru yang sama selama masa sekolah.  Semisalnya, di jenjang SMA selama 3 tahun akan diajarkan oleh guru yang sama untuk setiap mata pelajarannya hingga lulus.

  • Belajar sambil bermain, sistem ini diterapkan di jenjang pra-sekolah.

  • Menegaskan dasar pendidikan.  Adapun yang dimaksud adalah pendidikan bukan tentang mendominasi dengan nilai bagus atau menjadi juara kelas.  Sebaliknya, mereka berupaya membuat lingkungan sekolah menjadi tempat yang lebih adil.  Artinya, peserta didik tidak semata hafal, tetapi juga mengerti dan paham.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun