Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Langit Hitam

8 Oktober 2022   23:12 Diperbarui: 8 Oktober 2022   23:14 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.gurusiana.id/

Langit yang hitam
Gelegar tenggelamkan jerit tangisan
Menghanyutkan jiwa terbilang hilang
Bersama airmata kehilangan mereka yang dicinta

Tak' lagi pagi penuh cerita
Senyum bocah kepada emak sebelum sekolah
Sekejap kini mendadak sirna
Tinggalkan nama, dan duka menganga

Menghitam langit menjemput maut
Lara tersayat pilu, terisak hingga hilang suara
Menangisi kepergian yang tak untuk kembali
Tersungkur bunda di pusara ananda
Bertabur mawar penuh rindu
Dalam lantunan doa kepada sang Khalik

Jakarta, 8 Oktober 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun