Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

PSE "Telanjangi" Adab Kita Berdigital

5 Agustus 2022   00:58 Diperbarui: 5 Agustus 2022   14:09 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://vakansi.co/

Dikira wajar, cyberbullying kerap terjadi di dunia maya.  Kenapa wajar, mungkin menurut mereka, inilah kebebasan berpendapat, inilah demokrasi digital!

Padahal sesungguhnya, cyberbullying merupakan kategori bentuk intimidasi yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk keperluan yang disengaja, dilakukan terus menerus, dengan tujuan untuk merugikan orang lain dengan cara mengintimidasi, mengancam, menyakiti atau menghina harga diri orang lain, hingga menimbulkan permusuhan oleh seorang individu atau kelompok.

Ironis memang, di saat dunia menghendaki bergerak cepat.  Tetapi cara pandang masyarakat kita cenderung sempit ketika menyingkapi sebuah perubahan dan kebijakan.  Lebih memilih tinggal diam di zona nyaman, tanpa berpikir jauh ke depan.   Lalu ketika kenyamanannya terusik, maka kelakuan barbar tak terbendung.

Kerennya Kominfo!  Sekalipun netizen ramai menghakimi Johnny Plate, tegas Kominfo memblokir Paypal, Dota dan Steam yang hingga batas terakhir tetap keras kepala. Sehingga, Johnny Plate tetap mengeksekusi demi menjaga kedaulatan digital tanah air.  Hal yang seharusnya kita lakukan untuk negeri ini sebagai bentuk bela negara.

Kita ketahui ramai dibicarakan di media sosial, ini bukan kebijakan baru. Melainkan sudah 2 tahun digaungkan. PSE berlaku sama tanpa terkecuali lokal ataupun asing, bahkan platform raksasa seperti Google, Facebook, WhatApp dan Youtube pun akhirnya tunduk pada hukum Indonesia.

Termasuk akhirnya Paypal diikuti Dota dan Steam yang ikutan mendaftar.  Luarbiasanya, Paypal besar hati meminta maaf yang disampaikan melalui juru bicara PayPal, Lance John.

"PayPal berkomitmen penuh untuk mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku di mana pun kami beroperasi.  Saat ini kami telah terdaftar sebagai PSE di Indonesia," kata Juru Bicara PayPal Lance John dikutip dari Kompas.com, Rabu (3/8).

"Kami mohon maaf atas gangguan yang mungkin dialami para pengguna kami akhir pekan lalu," ungkap John.

Adab atau etika inilah yang minus tidak kita miliki.  Masyarakat kita nyaman hanya menjadi konsumen segala rupa produk luar.  Termasuk platform digital sekalipun, tidak peduli apakah sudah terdaftar atau belum.

Lalu apa dampaknya jika ekosistem digital di republik ini tidak dikelola dengan baik.  Bukankah ini artinya kita membiarkan atau sukarela dijajah secara digital nanti.  Buktinya, kita begitu terganggu dan murka ketika beberapa platform raksasa nyaris diusir dari negeri ini.

Meski belakangan justru tidak ada persoalan dari Google dan rombongannya, termasuk PayPal sekalipun untuk mematuhi hukum di negeri ini.  Kenapa?  Sebab Indonesia ini memiliki potensi ekonomi digital yang besar!  Kita berada di urutan keempat dunia sebagai pengguna internet terbesar!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun