Lantang ketika itu puisi "Aku" kubawakan tanpa ragu. Â Nyawa pada puisi "Aku" membuat diriku berhasil menghipnotis penonton hingga mereka terkesima melihat penampilanku. Â Di akhir puisi suaraku menggelegar, "Aku mau hidup seribu tahun lagi!" dan disambut dengan tepuk tangan meriah teman-teman sekelas.
Seribu tahun lagi, dan inilah aku yang jatuh cinta pada puisi! Â Tentu jauh dari sempurna karya seorang Chairil Anwar. Â Tetapi, nyatanya aku menemukan diriku melalui puisi karya "Si binatang Jalang" Chairil Anwar!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H