Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Bercermin dari Komodo Kita Belajar Digitalisasi

23 Juli 2022   03:51 Diperbarui: 23 Juli 2022   03:56 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Singkatnya, dengan filosofi fauna endemik komodo yang memiliki resiliensi atau kemampuan untuk bertahan dan beradaptasi dengan berbagai kondisi alam dan zaman ini membuat kita "manusia digital" dituntut untuk mengikuti kecepatan dan kepandaian dalam mengikuti perkembangan teknologi.

Sudah seharusnya cara berpikir konvensional dirubah, karena itu akan membuat kita terbelakang!  Saat ini saja, berlahan tapi pasti segala aspek kehidupan sudah serba digital.  

Bahkan kerja kantoran pun mulai tergantikan dengan Work from Home (WFH) dan rapat virtual jika memang dianggap lebih efektif dan efisien.

Demikian juga halnya dengan pekerjaan yang dulu harus dilakukan oleh tenaga manusia, kini mulai tergantikan robot.  Salah besar jika mengira manusia tergantikan oleh robot!  

Melainkan banyak pekerjaan baru yang timbul dengan memanfaatkan era digital.  Bagaimana terjadi, adalah inovasi dan kreativitas manusia yang menjadi kuncinya!   Inilah yang disebut sebagai kemampuan beradaptasi dan bertahan hidup (resiliensi) di era digital.

Mari kita menengok sebentar zaman prasejarah.  Di zaman tersebut tulisan sekalipun belum dikenal.  Komunikasi manusia prasejarah melalui api dan batu!  Bayangkan ketika itu api dan batu dianggap sebagai teknologi.  Barulah zaman terus berubah dan memasuki era revolusi industri di abad 17- 18, dimana penggunaan mesin semakin massif.  Hingga terus berlanjut di teknologi abad 20 saat ini.

Idealnya mampu beradaptasi dan bertahan dengan perubahan zaman membawa kita pada kondisi semakin membaik.  Ini bisa kita buktikan hingga kita sampai di era serba digital.  Harus kita akui kehidupan menjadi lebih sederhana dan peluang lebih besar.

Sehingga bercermin dari komodo makhluk prasejarah yang sempat nyaris punah.  Nyatanya kini populasinya bertambah karena kemampuan beradaptasi dan bertahan.  Uuuppsss...... jelaslah kita bukan komodo.

Tetapi maksudnya agar kita siap menghadapi arus era digitalisasi dengan berbagai perubahannya.  Tidak sendiri, melainkan bersama saling mendukung.  

Singkat kata, kolobarasi merupakan langkah yang relevan dengan upaya kolektif membawa dunia beradaptasi dan bertahan dalam transisi ke era digital

Ingat, serba digital, serba internet pun bukan berarti semua serba mulus.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun