Jalan panjang masih kutapaki
Meski terjatuh untuk beribu kali
Walau cibir dan tawa menyoraki
Meski airmata untuk kubasuh sendiri
Sunyi kawanku abadi
Saat ku' datang menemui diriMu
Bercakap membawa hati untuk Kau obati
Sebab dunia terlalu kejam menghakimi
Tuhan,
Aku mencariMu di setiap nafasku
Di setiap tawa dan airmataku
Ketika pujian dan hina datang menerpa dalam sandiwara
Memperdaya dibalik senyum sinis menghunusku
Aku tersungkur....
Merindu Tuhan memelukku penuh kasihNya
Jakarta, 22 Juli 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!