Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mantap! Kominfo Suarakan Kedaulatan Digital Dunia

21 Juli 2022   05:29 Diperbarui: 21 Juli 2022   05:55 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Isu kedaulatan digital dan tata kelola data global diangkat Johnny Plate Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) pada Pertemuan Ketiga Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur pada Rabu 20 Juli 2022 lalu.

"Oleh karenanya pembahasan isu prioritas ketiga Data Free Flow with Trust (DFFT) dan Cross-Border Data Flow (CBDF) pada pertemuan Digital Economy Working Group (DEWG) kali ini akan semakin esensial," ujarnya dalam Konferensi Pers 3rd Meeting DEWG G20 yang berlangsung secara hibrida di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu (20/07/2022).  Dikutip dari: kominfo.go.id

Bangga!   Kita ketahui pada Presidensi G20, Indonesia cerdas mengangkat tiga isu penting yaitu:

  1. Konektivitas digital dan pemulihan pasca pandemi Covid-19
  2. Literasi digital dan keterampilan digital
  3. Data lintas batas negara.

Mengenai isu data, mungkin tidak terpikirkan sebelumnya oleh dunia.  Nyatanya kemajuan peradaban membawa kita ke era digital yang tidak sekedar membicarakan konektivitas semata.  Tetapi juga fakta semakin bertumpu kita pada pemanfaatan data, termasuk data-driven policy.  Sehingga artinya, pembahasan ini akan sangat bermanfaat di tengah dunia yang semakin dipengaruhi oleh pertukaran data antarnegara.

Sederhananya, bagi Indonesia misalnya kedaulatan data merupakan bagian integral dari kedaulatan bangsa Indonesia.  Sehingga, kedaulatan data di ruang siber merupakan perpanjangan tangan dari kedaulatan negara secara fisik.

Sementara data di era digital ibarat jati diri kita, baik secari individu, institusi atau bahkan negara.  Pemanfaatannya pun semakin meluas, di kalangan institusi pemerintah, ataupun privat.  Disinilah benang merah pentingnya untuk kita mencapai kesepahaman mengenai kedaulatan data dan tata kelola data global.  Bayangkan saja bagaimana pertanggungjawabannya ketika data beredar tanpa kendali hingga lintas negara mungkin.

Kondisi inilah yang membuat Johnny Plate memandang perlu meminta dunia memperhatikan kedaulatan data global tertuang dalam prinsip DFFT dan CBDF.  Di mana di dalamnya terdapat 4 nilai penting tentang kesamaan atau commonalities antar negara yang harus disepakati, yaitu:

  • Keadilan (fairness)
  • Keabsahan (lawfulness)
  • Transparansi (transparency)
  • Timbal balik (reciprocity)

Johnny meyakini bahwa pemanfaatan data bermanfaat dan berguna bagi semua.  Tanpa adanya praktik tata kelola data yang tepat serta inklusif hampir dapat dipastikan bahwa pemanfaatan data akan tidak seimbang, dan berpotensi menjadikan data hanya sebagai suatu komoditas yang terbatas dan justru mengakibatkan pemanfaatan data secara compartmentalized atau terkelompok.

Mengusung semangat "Recover Together, Recover Stronger," peran penting Presidensi G20 Indonesia membuka mata dan mengajak masyarakat global untuk memperhatikan tata kelola data agar bermanfaat sehingga mendorong pemulihan dunia yang inklusif.

Sumber

kominfo.go.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun