Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

5G Momentum Indonesia Menjadi "Smart Player" Teknologi

28 Oktober 2021   18:25 Diperbarui: 28 Oktober 2021   18:34 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: tekno.sindonews.com

Tidak berlebih jika Presiden Joko Widodo mengatakan harapannya agar teknologi 5G tidak hanya menjadikan Indonesia pengguna digital yang cerdas.  Tetapi, kemajuan ini harus disikapi sebagai potensi Indonesia menjadi bagian dari produsen teknologi itu sendiri.

"Kita jangan hanya menjadi smart digital user.  Kita harus mampu mencetak smart digital specialist, menciptakan para teknolog yang handal, bersaing, dan kompetitif serta kembangkan smart digital preneur yang mengembangkan kewirausahaan dan membuka lapangan kerja."  Dikutip dari: cnnindonesia.com

Ehhhmmm...apakah itu mungkin untuk Indonesia?

Secara global dunia sudah berada di tahapan "internet of the things" atau internet yang menyatu dengan keseharian kehidupan kita.  Disinilah kemudian kehadiran 5G menjadi peluang generasi milineal Indonesia menggali dan melahirkan gagasan barunya.

Sebab, menterjemahkan kemajuan teknologi erat kaitannya dengan generasi yang berjalan.  Sebagai gambaran singkatnya generasi saat ini terbagi menjadi 6 identitas, yaitu silent generation, baby boomers generation, generasi X, Y, Z dan Alpha.

Merujuk kepada istilah generasi milineal yang sering kita dengar adalah sebutan untuk Generasi Y.  Generasi yang dikenal sebagai generasi penerus bangsa karena potensi besar yang dimilikinya.  Contoh gebrakan nyata generasi ini adalah pendiri startup Bukalapak dan Ruangguru.

Kedua contoh startup tersebut menyadarkan perubahan gaya hidup yang sedang kita jalani dan merujuk kepada generasi Y dan Z.  Dimana generasi Z adalah kelahiran tahun 1995-2010 yang tumbuh saat teknologi berkembang pesat.  Sehingga artinya sangatlah memiliki ketergantungan pada gadget.  Demikian juga nantinya generasi Alpha kelahiran 2010 an tidak jauh berbeda dengan generasi Z.

Kemudian mari kita melihat Indonesia yang saat ini sudah masuk di era 5G dengan keunggulan dapat memberikan kecepatan internet hingga di atas 1Gbps dan latensi di bawah 1 milidetik.  Sejatinya, potensi inilah yang harus dimanfaatkan untuk menjadikan Indonesia sebagai "Smart Player" teknologi, dan jangan puas hanya sebagai pengguna saja.

Kemajuan teknologi, dan perubahan gaya hidup yang menuntut lebih effektif dan efisien sejalan dengan keunggulan 5G.  Adapun berbagai potensi dimungkinkan tumbuh dengan keunggulan 5G, misalnya dunia industri keuangan dengan kehadiran fintech, atau mungkin di dunia kesehatan dengan health tech, pendidikan dengan maraknya bimbel online seperti yang dilakukan Ruangguru, atau bahkan maraknya pertumbuhan e-commerce yang kemudian menjadi tulang punggung ekonomi digital masyarakat di pedesaan.  Inilah pembuktian bahwa gaya hidup digital semakin bisa diterima dan telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia.

Ini artinya cambuk bagi Indonesia.  Nyatanya potensi itu ada dan kita bisa melakukannya.  Aplikasi Gojek saja misalnya kini telah beroperasi di Singapura dengan nama aplikasi Gojek, lalu nama GoViet di Vietnam dan GET di Thailand.  Bahkan beberapa waktu lalu dua startup Indonesia, yaitu Nalagenetics dan Ruangguru mendapatkan penghargaan G20 Innovation League 2021.

Bahkan Johnny Plate Menteri Komunikasi dan Informatika mengatakan, menunggu lahirnya 1 decacorn setelah 7 unicorn yang dimiliki Indonesia.  Kenapa, karena mengingat jumlah pengguna internet Indonesia yang sudah mencapai 202,6 juta per Januari 2021.  Kemudian, fakta seiring perubahan gaya hidup pengguna layanan digital di Indonesia tumbuh sebesar 37% selama pandemi.

Melihat kebelakang, potensi dan pencapaian itu terbukti ada.  Bahkan percaya diri 5G juga akan mendongkrak nilai ekonomi digital Indonesia menjadi yang terbesar di Asia Tenggara pada 2030.  Sehingga kuncinya adalah Indonesia jangan puas sebagai pengguna dan pangsa pasar negara lain.  Tetapi kehadiran 5G di negeri ini harus menjadikan Indonesia produsen dari kemajuan teknologi itu sendiri. 

Sebagai leading sektor untuk transformasi digital, Menkominfo Johnny Plate berharap Indonesia menjadi negara digital.  Era 5G, tidak hanya mendorong hadirnya talenta digital yang inovatif tetapii juga berujung kepad penciptaan lapangan kerja baru. 

Jakarta, 28 Oktober 2021

Sumber:

www.cnbcindonesia.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun