Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memeluk Rindu

29 September 2021   20:45 Diperbarui: 29 September 2021   21:24 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langit menangis, airmatanya jatuh membasahi bumi.  Ada rinduku disetiap tetesnya.  Rindu kepada lelaki yang t'lah lama pergi.  Cinta pertama yang tak'an terganti.

Berjalan benakku menembus ruang waktu.  Menjelajah di setiap kenanganku kepadanya.  Senyum dan suaranya begitu nyata.  Sejenak ku berharap hadirnya dalam sedihku yang kini menusuk.

Airmata itu jatuh, kini membasahi pipiku.  Deras, isakku tersamar suara gemuruh hujan.  Mencari wajahnya di langit sana.  Menyalahkan waktu mengapa berlalu.  

Namun tinggalkan rindu yang terus memburu.

Jakarta, 29 September 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun