Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Tol Langit Merdekakan Sinyal

18 September 2021   22:31 Diperbarui: 18 September 2021   22:36 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alkisah pernah ada "lawakan" garing, bertanya, "Internet cepat buat apa?"  Jawaban nyeleneh pun ketika itu beragam.  Tetapi, waktu membungkam semuanya, karena jaringan internet "Tol Langit" yang dulu jadi bahan tertawaan, nyatanya kini menjadi kebutuhan mutlak seiring kemajuan zaman.  

Terlihat dari langkah Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate yang mengantar Indonesia masuk era digital di segala aspek, termasuk pemulihan ekonomi di saat pandemi.  Sehingga artinya, kebutuhan internet pun kemudian menjadi mendasar.  Berjalan paralel dengan visi Presiden Joko Widodo yang visioner.

Pengertian tol langit disini menggambarkan sebuah sambungan bebas hambatan berupa sinyal internet yang dapat menghubungkan seluruh daerah di Indonesia tanpa terkecuali.  Di beberapa kesempatan Presiden Joko Widodo kerap mengatakan konektivitas adalah kata kunci untuk menghubungkan dari ujung Timur hingga pelosok Barat negeri.

Pengertian ini tidak semata berbicara pembangunan pelabuhan, bandara, jalan tol atau jalur kereta api.  Tetapi juga jaringan internet yang akan mencerdaskan, dan membuka banyak peluang untuk menggali potensi yang ada di pelosok negeri. 

Sebagai contohnya, UMKM digital yang menjadi program Kominfo terbukti melahirkan pengusaha-pengusaha muda.  Demikian juga dunia pendidikan sangat membutuhkan jaringan internet bebas tanpa hambatan untuk pembelajaran jarak jauh.  

Semuanya ini hanya bisa dicerna dan diwujudkan oleh pemimpin yang memiliki visi ribuan langkah ke depan, dan tekad bulat.

Sebab faktanya, tidak mudah untuk mewujudkannya.  Demografi Indonesia yang terdiri dari pulau, lautan, gunung dan perbukitan adalah tantangan yang hanya bisa diatasi dengan jaringan internet yang mumpuni.  Ambil satu contoh, di Papua gunung-gunungnya saja bisa mencapai lebih dari 4.000 meter di atas permukaan laut.  

Kondisi seperti inilah yang menjadi alasan kuat kehadiran tol langit, agar bisa menghadirkan jaringan internet di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).  Sekaligus menjawab kesenjangan digital selama ini. 

Manuver Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), menghubungkan proyek 'Tol Langit' Palapa Ring dengan menggelar jaringan sepanjang 12.083 kilometer.  

Jaringan yang akan mempersatukan Palapa Ring Barat, Palapa Ring Tengah, dan Palapa Ring Timur.  Nantinya, Palapa Ring Integrasi dijadwalkan dibangun mulai tahun depan dengan target pembangunan selama dua tahun, dan diperkirakan selesai pada tahun 2023.

"Palapa Ring yang sudah kita bangun itu konsep minimalis yang terbagi ke dalam tiga paket, yaitu barat, tengah, dan timur. Ini konsep minimalis karena terpisah untuk masing-masing paketnya," ujar Anang Latif Direktur Utama Bakti Kominfo, dalam webinar Apa Kabar Tol Langit?  Selasa (14/9).  Dikutip dari: indonesiatech.com

"Jadi, belum ada keandalan jaringan apabila salah satu jaringan terputus.  Ini yang kami sekarang tingkat untuk jadi resilience (ketangguhan), misalnya terputus, itu tetap terhubung.  Itu kenapa lahirnya konsep Palapa Ring Integrasi," sambung Anang.  Dikutip dari: indonesiatech.com

Melihat data, saat ini pengguna internet aktif per tahun 2019 hingga 2020 baru 73,7 persen dari seluruh total penduduk Indonesia, dan penetrasi tertingginya di Pulau Jawa dan Sumatra.  Artinya, 73,7 persen inilah populasi Indonesia aktif di dunia maya.  Padahal Indonesia membentang dari Sabang hingga Marauke.  

Kesimpulannya masih ada masyarakat yang belum mendapatkan akses internet, dan ini sangat disayangkan.  Kita seolah menutup potensi yang ada untuk kemajuan bangsa.

Tidak terhindarkan, pandemi telah mempercepat proses transformasi digital.  Indonesia dengan segala potensinya akan tertinggal jika tidak mengambil langkah cepat.   Sehingga pertanyaan, "Internet cepat untuk apa?  Mungkin ada baiknya juga ditanyakan, "Merdeka untuk apa?"  Silahkan dijawab sendiri dalam hati!

Jempol untuk Johnny Plate yang segera akan memerdekakan sinyal di negeri ini dengan kehadiran tol langit, menuju Indonesia maju.

Jakarta, 18 September 2021

Sumber:

  1. https://www.indonesiatech.id/2021/09/16/apa-kabar-tol-langit-ini-update-terbaru-dari-kominfo/
  2. https://inet.detik.com/law-and-policy/d-5691312/hanya-ada-satu-kata-koneksi?_ga=2.213068114.798114019.1631734789-169536719.1630785896
  3. https://www.republika.co.id/berita/qzgzbp370/menghadirkan-tol-langit-atasi-kesenjangan-digital

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun