Grasah-grasuh warganet sempat ramai menilai aplikasi PeduliLindungi bocor. Â Lalu, ibarat tak kenal maka tak sayang, Johnny Plate Menteri Komunikasi dan Informatika pun diminta turun. Â Heheh...padahal apanya yang bocor? Â Lha, menurutku sih ini ulah kepo pelaku menggunakan "identitas" Presiden Joko Widodo.
Begini yah, jelas sebagai orang nomor satu di negeri ini, tanggal lahir, tanggal vaksin, bahkan jenis vaksin Jokowi mudah dicari di media. Â Sedangkan NIK, salah satu dari 5 komponen untuk akses di aplikasi, nyatanya ada di situs KPU. Â Artinya, isu kebocoran aplikasi PeduliLindungi adalah sangat mengarang bebas dan menyesatkan.Â
Aku jadi ingin berbagi pengalaman karena kebetulan sore tadi baru pertama kali mengunjungi mal, setelah PPKM beruntun.Â
Singkat cerita sempat bingung bagaimana caranya yah? Â Membicarakan vaksin, aku sih aman karena sudah 2 kali. Â Itu juga bisa dibuktikan dengan sertifikat vaksin yang sudah aku download dari aplikasi PeduliLindungi. Â
Bahkan aku juga sudah menjelajahi aplikasi ini. Â Terbukti benar-benar menjaga dan melindungi, karena di dalamnya selain menunjukkan statistik kasus, teledokter, pendaftaran vaksin, dan passport digital sertifikat vaksin kita, juga terdapat scan QR Code.
Scan QR Code inilah yang jadi kunci masuk ke mal tadi. Â "Check in Berhasil" begitu tertulis pada aplikasi ketika proses scan selesai, dan setelah suhu diperiksa sebagai syarat masuk mal. Â Tidak hanya itu, PeduliLindungi juga menampilkan "kategori aktivitas" di aplikasi dengan warna kuning yang artinya aktivitas dalam ruangan aman.
Blunder jika ikutan hanyut dengan isu kebocoran. Â Sebab, justru keberadaan aplikasi PeduliLindungi sebagai integrator utama dari 3 strategi pemerintah dalam pengendalian pandemi Covid. Â Sebab, tidak ada yang tahu kapan pandemi ini berakhir. Sehingga disinilah pemerintah mempersiapkan masyarakat untuk hidup bersama Covid, mengantisipasi perubahan pandemi menjadi epidemi.
Diketahui terdapat 3 strategi utama pemerintah mengatasi Covid, peningkatan cakupan vaksinasi yang cepat seluruh rakyat Indonesia, testing-tracing-treatment (3T), dan kepatuhan protokol kesehatan yang tinggi. Â Disinilah PeduliLindungi hadir sebagai integrator atau aplikasi yang menyatukan komponen yang lebih kecil ke dalam satu sistem yang berfungsi sebagai satu kesatuan.
Ambil contohnya pengalamanku sendiri ketika masuk mal. Â Di dalam satu aplikasi memuat status vaksinku hingga bagaimana kondisi aktivitas dalam ruangan. Â Bahkan, ketika aku pulang sekalipun aplikasi meminta kita untuk check-out. Â Sehingga seperti diary, perjalanan kita terekam. Â Artinya, dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi secara tidak langsung juga meredam pandemi, karena semua tercatat dan terpantau.
Pengalaman adalah guru yang terbaik, dan itu benar sekali. Â Pengalamanku hari ini masuk mal menjadi lebih tenang. Setidaknya keberadaan aplikasi PeduliLindungi telah menjagaku. Â Paling tidak aku tahu semua yang di dalam mal tadi sudah divaksin, dan data mereka tercatat di aplikasi.
Menurutku, terlepas dari pemberitaan tidak tepat diluar sana. Â Keberadaan aplikasi PeduliLindungi sangat membantu meredam laju pandemi. Â Bahkan membantu kita kembali bisa beraktivitas seperti sebelumnya.
Terkait isu kebocoran jelas gagal paham. Â Sekalipun demikian tidak ada salahnya memang dijadikan masukan. Â Oleh karenanya,Â
Menkominfo Johnny Plate menyakinkan dan mengatakan, "Keamanan data setiap warga negara adalah prioritas pemerintah. Pemerintah menjamin perlindungan keamanan data tersebut dan akan terus mengambil langkah-langkah perbaikan agar kelancaran penggunaan PeduliLindungi ini semakin baik." Â
Semoga inilah pegangan kita untuk tidak ragu memasang aplikasi PeduliLindungi, dan laju pandemi dapat diredam
Jakarta, 9 September 2021
