Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kemarau dan Cerita di Masa Kecil

6 September 2021   23:46 Diperbarui: 6 September 2021   23:52 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seru dan meriah jika aku mengingatnya kembali kini.  Tidak terasa 5 tahun kulewati di Kota Balikpapan.  Seiring waktu aku belajar menyesuaikan dengan keadaan, dan menurutku itu seru.  Mensyukuri kemarau dan hujan sama baiknya.  Nyatanya, aku jatuh cinta terhadap kota ini.

Mungkin jika bukan dikarenakan tinggal di Balikpapan, aku tidak tahu mensyukuri keberadaan air.  Sebab air berlimpah di pulau Jawa, setidaknya jauh lebih baik dari kemudahan dan kualitasnya.

Jika bukan karena Balikpapan, maka aku tidak tahu mensyukuri panas menyengat.  Sebab, perjalanan hidup pernah membawaku jauh ke negeri orang.  Dimana dingin justru berbalik menusuk tulang.

Kesimpulannya aku sih, hujan tanpa kemarau adalah hambar, demikian juga sebaliknya.  Tidak ada yang salah dari kedua musim ini.  Semuanya berpulang dari cara kita mempersiapkan kedatangan setiap musim, dan cara kita menjaga bumi.

Jakarta, 6 September 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun