Suaranya pun lantang dengan mata terbagi ke seluruh isi kelas, termasuk gurunya. Â Dijelaskannya satu demi satu dalam bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami. Â Lalu dengan manuvernya memberikan kesempatan kepada teman-temannya untuk bertanya, bahkan memberikan masukan.
Kocak sehingga meninggalkan kesan, kalimat penutup presentasinya, "Ingat Mr Black. Â Ingat aku, hitam tapi manis." Â Maka meledaklah tawa seisi kelas, yang memang sedari awal terhipnotis dengan presentasinya.
Bukan mengada-ada, tetapi sejak hari ini beberapa temannya bertanya, apakah Mr. Black bisa dipesan. Â Sebab mereka tahu bahwa aku memang suka membuat kue, dan sesekali membawakannya untuk teman-teman anakku.
Kira-kira inilah pengalaman dan gaya presentasiku. Â Ilmu yang aku wariskan kepada kedua anak remajaku, dan terbukti ampuh setiap kali mereka mendapat tugas presentasi. Â Selalu presentasi keduanya dinantikan oleh seisi kelas, sebab dijamin tidak bikin ngantuk.Â
Terpentingnya lagi, pesan yang ingin disampaikan bisa diserap dan dimengerti dengan baik. Â Sehingga kesimpulan akhirnya, disini komunikasi terwujud sudah dari dua arah, dan mendapatkan pengertian yang sama.
Jakarta, 18 Juli 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H