Ketika mendengar aplikasi Excel sebagian dari kita akan ngeri sedap, lalu di kepalanya langsung menari deretan angka. Padahal aplikasi Excel tidaklah sekejam itu, bahkan cenderung asyik dan seru. Membuat hidup kita yang berprofesi sebagai sekretaris, marketing ataupun bendahara misalnya sangat terbantukan.
Profesiku kebetulan menuntut untuk menguasai berbagai aplikasi Microsoft Office, misalnya Word, Powerpoint, Visio dan tentunya Excel. Selain Coreldraw dan Adobe Photoshop yang juga membantuku untuk membuat gambar dan animasi.
Aplikasi Excel dengan fungsi sederhananya sangatlah berguna sebagai spreadsheet memuat data, misalnya data nama perusahaan, contact person, nomor telepon dan jenis usahanya. Miriplah dengan tabel pada aplikasi Word. Tetapi mayoritas penggunaaan Excel cenderung menyajikan angka dan grafik.
Cerita sedikit tentang aplikasi Excel yang bikin benci tapi rindu. Begini, aku sebenarnya tidak menyukai angka sejak dulu. Tetapi entah kenapa selalu dan selalu cerita membawaku untuk berurusan dan dipercaya mengurusi angka.
Tidak tanggung-tanggung, bukan sekedar laporan keuangan sederhana uang masuk dan keluar, melainkan grafik, baik yang berbentuk batang, garis ataupun pie. Kepala mumet sudah pasti, karena dibutuhkan kejelian dan kehati-hatian tingkat dewa. Apalagi ketika laporan akhir bulan dan akhir tahun. Duduk manislah lembaran angka di meja kerjaku menunggu giliran untuk diolah.
Cerita satu dari tanggungjawabku dipercaya mengerjakan laporan pertanggungjawaban untuk sebuah bank asing ternama. Tidak ada pilihan lain aku harus begadangan ditemani beberapa cangkir kopi susu.
Termasuk juga ketika mengejar tender, dimana setiap angka yang disajikan harus bisa dijamin validasi hingga satuan terkecil. Sebab jika ditemukan ketidaksesuaian, berujung tender batal atau menjadi nilai minus dimata klien.
“Got something that you love it, and I trust you could finalize this perfectly,” kata Mr. Bos ekspat dengan senyum isengnya karena tahu pasti aku tidak suka angka. Puji Tuhan, sepanjang karirku tidak pernah ditemukan kesalahan, dan bisa jadi itu alasannya Mr. Boss percaya kepadaku. Heheheh…lha…iyalah…mataku melotot memastikan setiap angka mengikuti alurnya. Alasannya sederhana sih, tanggungjawab.
Aplikasi Excel sebenarnya seperti hitungan matematika tetapi secara komputerise. Melibatkan penjumlahan, pengurangan dan perkalian sebagai dasar sederhana yang harus dikuasai. Bedanya jika biasanya orang menggunakan lembar kertas atau manual untuk menjumlah, mengurang dan melakukan perkalian. Sedangkan di Excel semuanya dipermudah atau disajikan dengan formula.
Bahkan kita pun dapat menghubungkan antara sheet 1, sheet 2 dan seterusnya. Disini pengertian sheet adalah halaman. Jadi ketika kita memulai file Excel atau Workbook, anggaplah itu sebuah buku yang berisi lembaran halaman kerja atau sheet.