Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

ATM Berjalan

5 Juli 2021   23:10 Diperbarui: 5 Juli 2021   23:38 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.finansialku.com/

Fenomena menarik, atau bisa juga dikatakan sebuah kemajuan di masa pandemi ini.  Dimana mendadak masyarakat dituntut serba digital dalam segala aspek. Termasuk urusan bank yang dulunya hanya ke kantornya saja atau ke ATM.  Tetapi kini, kita semakin dipermudah, sebab ATM berada di genggaman, atau lebih tepatnya bank menjadi begitu dekat dengan kita.

Faktanya sekarang ini, pandemi dan protokol kesehatan membuat kita harus meminimse bertemu dengan orang.  Sedapat mungkin aktivitas dilakukan secara virtual, dan disini m-banking menjadi jawaban transaksi perbankan.  

"Maaf, ditransfer atau lewat m-banking bisa khan bu? Saya ngeri sedap menerima pembayaran uang," begitu kata pemilik rumah ketika bulan lalu aku dan suami membawa anak-anak menikmati mie Siantar.

"Wuihhh...keren juga bapak ini," kataku dalam hati.  Padahal (maaf) dilihat dari fisik bangunannya sederhana sekali.  Tetapi ternyata di masa pandemi, membuatnya melakukan revolusi pembayaran.  Transaksi tidak harus dengan uang kartal alias uang kertas dan logam, tetapi juga bisa dengan menggunakan m-banking.

Jika ini terjadi di tokopedia, shoppee atau yang sejenisnya mungkin biasa.  Sebab memang belanja online menjadi pilihan bijak dimasa pandemi.  Tetapi, ternyata pemikiran seperti ini juga ada pada para pelaku usaha sederhana.  Bahkan tukang ayam kuning di pasar pagi tadipun menawarkan hal yang sama.  "Bu, ada m-banking nggak?  Kalau nggak keberatan, pakai m-banking sajalah.  Hehehh...ngeri sedap situasi sekarang ini bu," kata si engkoh sambil memasukkan 10 potong ayam kuning belanjaanku ke plastik.

Apa sih yang dimaksud dengan m-banking?

Pengertian m-banking sendiri adalah layanan yang memungkinkan nasabah bank melakukan transaksi perbankan melalui ponsel atau smartphone. M-banking atau mobile banking dapat digunakan dengan menggunakan menu yang sudah tersedia melalui aplikasi yang dapat diunduh dan diinstal oleh nasabah bank.

Aku memiliki m-banking terbilang cukup lama.  Awalnya dikarenakan suami yang bekerja di site, dan terkadang butuh uang kas.  Sedangkan ATM di pedalaman tidaklah lengkap.  Sekalipun ada jumlahnya hanya satu, dan ketika sudah mengantri tahu-tahunya habis pula.   Hehehe...capek hati memang.

Maka solusinya suami menitip kepada temannya, dan aku mengganti dengan mentransfer kepada kawannya itu.  Daripada ribet, maka m-banking menjadi jawaban agar aku tidak perlu ngantri di ATM nantinya.  Selain efisien, juga fleksible karena bisa dilakukan kapan saja.  Tidak hanya untuk mentransfer, karena m-banking juga memungkinkan untuk membeli pulsa, dan mempermudah melakukan pembayaran seperti listrik, air, telepon dan bahkan asuransi.

Bagiku yang berkejaran dengan waktu, keberadaan m-banking sangatlah membantu.  Ibaratnya, aku ini ATM berjalan, begitu menurut anak-anakku.  Tidak hanya untuk urusan pribadiku, tetapi juga pekerjaan sangat terbantukan.  Hal yang sama juga dirasakan oleh banyak orang saat ini, terutama dimasa pandemi.

Namun memiliki m-banking bukan tanpa resiko.  Sebab kemungkinan orang jahat akan selalu ada.  Mereka para pelaku kejahatan perbankan akan selalu mengincar nasabah-nasabah yang tidak paham sistem proteksi.  Sehingga perlu bagi kita untuk menjaga kerahasiaan data pribadi, seperti pin, password dan kode OTP yang dikirim pihak bank.

Beberapa tips yang berguna untuk para pengguna m-banking adalah:

  1. Mengganti password secara berkala
  2. Pantau rekening secara rutin.
  3. Jangan menyimpan data kartu kredit pada aplikasi, karena jika direntas berpotensi pelaku kejahatan akan mengambil keuntungan.
  4. Jangan memberikan respon atau tanggapan untuk email atau telepon yang tidak dikenal
  5. Aktifkan notifikasi account.
  6. Tidak memberikan user id, password ataupun OTP kepada siapapun.
  7. Selalu keluar atau logout setiap kali selesai transaksi.

Kesimpulannya, m-banking sangatlah membantu dan mempermudah kita.  Tetapi, tetap membutuhkan kita untuk berhati-hati, dan "manual" memastikan atau mengerti bagaimana kondisi rekening kita.  Sebab, kejahatan akan selalu mengintai di setiap kesempatan.

Jakarta, 5 Juli 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun