Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pro-Kontra Vaksin Covid-19 untuk Anak, Kita di Mana?

5 Juli 2021   15:01 Diperbarui: 5 Juli 2021   15:06 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://m.solopos.com/

Keputusan ini bukan tanpa pertimbangan, Ketua IDAI, Prof Dr dr Aman Bhakti Pulungan SpA(K), FAAP, FRCPI(Hon) mengatakan, vaksin Sinovac sudah ada uji klinis fase 1 dan 2 yang hasilnya aman dan serokonversi tinggi.  

Disini maksud serokonversi tinggi adalah perkembangan antibodi yang dapat dideteksi pada mikroorganisme dalam serum sebagai akibat dari infeksi atau imunisasi.  Ini artinya, pemberian vaksin sangat penting demi mencegah lonjakan kasus Covid pada anak.

Demikian syarat vaksinasi Covid-19 pada anak dengan menggunakan Sinovac saat ini, yaitu:

  • Usia 12-17 tahun
  • Dosis 600 SU (0,5 ml), penyuntikan intramuskular di otot detoid lengan atas, diberikan 2 kali dengan jarak 1 bulan.
  • Belum diperbolehkan untuk anak usia 3-11 tahun (menunggu hasil kajian berikutnya)
  • Perhatikan kondisi kesehatan anak/ komorbid

Adapun kondisi yang harus diperhatikan untuk divaksin adalah:

  1. Pastikan komorbid terkontrol/ sakit bawaan tidak sedang kambuh ketika divaksin.
  2. Berikan nutrisi atau asupan makanan yang bergizi guna memastikan tubuh anak sehat/ prima.
  3. Hindari begadang ketika ingin divaksin, sebab ini untuk memberikan tubuh dalam kondisi prima, tidak kelelahan.  Ini akan berpengaruh kepada tekanan darah dan kadar gula naik.
  4. Orang tua mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai vaksin anak.

Secara umum efek vaksin pada anak adalah sama seperti pada orang tua, yaitu sakit kepala, nyeri di tempat suntikan, demam dan di beberapa kasus hidung berair.  Efek yang umum ditemui adalah nyeri pada tempat suntikan dan sakit kepala.  Sehingga disarankan setelah divaksin, anak tidak beraktivitas langsung dan lebih baik istirahat.

Lalu dimana posisi kita sebagai orang tua?  Apakah kita memilih tidak atau memberikan vaksin kepada anak?  Pro dan kontra berdasarkan berbagai pertimbangan akan selalu ada dan tak terhindarkan.

Disinilah perlunya peran orang tua mengenali kondisi anaknya.  Jika merasa ragu, alangkah baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter anak terlebih dahulu.  Bahkan jika perlu meminta surat pengantar

Tetapi yang pasti pemberian vaksin anak yang diadakan pemerintah adalah dengan pertimbangan masak.  Fakta yang kita hadapi saat ini adalah banyak anak terpapar Covid.  Tentunya, kita tidak bisa berdiam diri membiarkan buah hati terpapar, dan menjadi mata rantai penularan.

Jujur, kondisi saat ini tidak mudah untuk kita semua.  Tetapi untuk mengatasi pandemi ini, pemerintah membutuhkan dukungan kita semua.  Demikian juga anak yang membutuhkan para orang tuanya saat ini.

Jakarta, 5 Juli 2021

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun