Istilah angin duduk mungkin umum didengar di masyarakat Indonesia. Â Serangan yang membahayakan karena bisa berujung kematian. Â Tidak jarang orang menyimpulkan gejala seperti dada terasa sesak, diikuti dengan keringat dingin, pusing, dan lemas sebagai serangan jantung. Â Faktanya, inilah yang disebut dengan angina pectoris atau umum disebut angin duduk. Â Hal yang harus diwaspadai "awal" terjadi serangan jantung. Â Kondisi yang tidak disadari oleh banyak masyarakat kita.
Apa yang dimaksud dengan angin duduk (angina pectoris) sebenarnya?
Mari kita mengerti lebih rinci, angin duduk atau angina adalah penyakit yang ditandai dengan nyeri dada seperti ditekan atau diremas. Bahkan, nyeri dada akibat angin duduk ini bisa menjalar hingga ke lengan kiri, leher, rahang, dan punggung.
Kondisi ini akibat otot jantung kurang mendapatkan pasokan oksigen dari aliran darah. Â Kenapa ini terjadi, sebab pasokan darah ke otot jantung terganggu dikarenakan penyempitan pembuluh darah.
Kita ketahui agar jantung dapat bekerja dengan baik, maka jantung membutuhkan cukup darah yang kaya akan oksigen. Â Darah ini dialirkan oleh dua pembuluh besar yang disebut pembuluh koroner. Â Terjadinya angin duduk adalah ketika pembuluh koroner mengalami penyempitan atau pengerasan pada pembuluh darah.
Gejala Angin Duduk antara lain:
Sesak nafas, dada terasa terhimpit, pusing, mudah lelah, keringat berlebihan, gelisah, dan mual.
Jenis Angin Duduk adalah:
Angina stabil
Dipicu oleh aktivitas fisik, misalnya olahraga. Â Ketika seseorang berolaharaga, jantung membutuhkan banyak oksigen di darah. Â Tetapi kebutuhan ini tidak tercukupi dikarenakan ada penyumbatan. Â Serangan angin duduk stabil umumnya dipicu oleh kebiasaan merokok, stres, makan berlebihan, dan udara dingin.
Angina tidak stabil
Dipicu oleh timbunan lemak atau pembekuan darah yang menghalangi atau menghambat aliran darah menuju jantung. Â Sekalipun pengidap sudah mengonsumsi obat dan istirahat, tetapi nyeri dada akibat angin duduk tidak stabil akan tetap ada. Â Kondisi ini jika tidak segera ditangani, bisa berkembang menjadi serangan jantung.
Angina varian (angina duduk Prinzmetal)
Kondisi ketika arteri jantung menyempit sementara akibat spasme atau kekakuan pembuluh darah. Â Angin duduk varian bisa terjadi kapan saja, bahka ketika sedang beristirahat sekalipun. Â Ini terjadi akibat penyempitan sementara pada pembuluh darah dan menyebabkan pasokan oksigen dari aliran darah ke jantung menurun, sehingga timbul nyeri di dada. Â Mengatasinya dapat diredakan dengan obat-obatan.
Lalu apa yang dimaksud dengan serangan jantung?
Serangan jantung adalah ketika pasokan darah menuju jantung terhambat sebab pembuluh koroner tersumbat oleh kolesterol yang telah berbentuk plak. Â Akibatnya, pasokan oksigen ke otot-otot jantung berkurang, dan terbentuklah asam laktat yang merangsang sistem saraf di sekitar jantung. Â Sehingga inilah yang menyebabkan nyeri dada.
Sangat disarankan penderita dengan gejala angin duduk harus menemui dokter jantung. Â Sebab angin duduk paling umum terjadi akibat penyakit jantung koroner. Â Nantinya, baik penderita angin duduk dan jantung akan diberi obat pengencer darah. Â Bedanya, untuk penderita jantung diberi tambahan obat penurun kolesterol juga.
Bisa dikatakan bahwa serangan jantung terjadi sebagai komplikasi dari angin duduk. Â Sangat perlu untuk ditangani segera karena berpotensi menyebabkan kematian mendadak hanya dalam waktu 15 - 30 menit saja.
Di beberapa kasus mengatasi angin duduk dan serangan jantung tidak cukup dengan obat. Â Maka diambil tindakan operasi:
Pemasangan Ring Jantung
Tujuannya agar melancarkan aliran darah, yaitu melebarkan pembuluh darah yang tersumbat dengan memasang alat berbentung cincin atau biasa disebut ring.
Operasi Bypass Jantung
Tujuannya untuk mengalihkan rute aliran darah yang menyempit, dengan membuat pembuluh darah alternatif yang diambil dari bagian tubuh lainnya.
Pertanyaannya bagaimana terbebas dari angin duduk dan serangan jantung, adalah dengan memperhatikan hal sebagai berikut:
- Rajin berolahraga
- Mengkonsumsi makanan sehat
- Hindari stress
- Menjaga tekanan darah
- Hentikan merokok, dan terpapar asap rokok
- Menjaga kolesterol
- Menjaga berat badan
Semoga ini menjawab, mengapa terkadang terjadi serangan jantung tanpa disadari. Â Kesimpulannya kita mutlak memiliki gaya hidup atau pola hidup sehat, dan pastinya mengenal tubuh kita dengan baik. Â Jika merasa menemukan ketidaknyamanan, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Jakarta, 29 Juni 2021
(Sumber)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI