Tidak hanya keragaman pribahasa di setiap daerah. Â Tetapi nilai-nilai moral pun ikut diwariskan lewat pribahasa sehari-hari yang umum didengar, misalnya:
- Takkan harimau makan anakya, mengartikan bahwa sekeras apapun orang tua kepada anaknya tidak bermaksud untuk mencelakankan.
- Bayang-bayang sepanjang badan, mengartikan hendaklah pengeluaran harus disesuaikan dengan penghasilan
- Berani menjual berani membeli, mengartikan seharusnya kita tidak hanya bisa menyuruh, tetapi harus juga mau mengerjakan sendiri.
- Bagaimana ditanam, begitulah dituai, mengartikan bahwa dalam kehidupan ketika kita menanam kebaikan, maka akan berbuah kebaikan. Â Sebaliknya kejahatanan pun akan menuai petaka.
Menarik sekali, tetapi itulah adanya. Â Tidak disadari kita telah dibesarkan dan dibentuk dengan nilai-nilai kebaikan yang tersirat pada pribahasa.Â
Inilah rindu yang membawaku kembali pulang ketika jauh dinegeri orang. Â Daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri: bagaimanapun senangnya hidup di negeri orang, masih lebih senang hidup di negeri sendiri.
Sumber:
budi.kemdikbud.go.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H