Selain itu, aku juga ingin keduanya menghargai keringat papanya yang jauh bekerja di site. Â Belajar menghargai uang dan jerih payah orang tuanya. Â Meski semuanya akan kacau sih jika suamiku pulang. Â Hahahha....
"Duhh...dek (panggilannya untukku), belilah seorang satu untuk anak-anak, kasihan khan kok terus-terusan satu berdua. Â Lagi pula, harganya masih terjangkau kok." Â Bahkan di lain waktu sambil bercanda, suamiku mengatakan pelitnya aku. Â Hahahha...
Biasalah, para papa memang jamak suka memporakporandakan aturan emaknya anak-anak. Â Apalagi kalau bukan karena sayangnya. Â Menebus rasa bersalah karena jauh dari keluarga. Â Padahal sebenarnya, perginya khan untuk keluarga, dan karena rasa sayang juga. Â Capek deh, heheh...
Bukan hanya soal berbagi, nilai yang aku tanamkan kepada keduanya. Tetapi hal lain yang mungkin sering terjadi di keluarga, yaitu disiplin.Â
Yup, sebagai contoh mengenai mandi sering menjadi persoalan. Â "Iiihhh...kenapa sih harus aku duluan yang mandi." Â Paham dong kalimat ini sering diucapkan bocah-bocah, entah si kakak atau si adek. Â Aneh memang, mandi kok jadi persoalan. Â Padahal mau siapa duluan juga khan harus mandi sehari minimal 2 kali.
Hahahah...untuk persoalan kocak ini aku punya jurus jitu yang sudah kuwariskan kepada seorang sahabatku.
Yup, kembali aku mengajak kedua anakku bicara bahwa sesegera urusan mandi jangan jadi mimpi buruk kita. Â "Apa susahnya mandi, tinggal masuk kamar mandi, nyalakan air dan mandi deh. Â Nggak perlu harus menimba air atau ke sungai ngambil air khan? Â Nggak perlu juga orang sedunia tahu kalau kita keberatan mandi khan?"
Solusi jituku adalah, berhubung kakak paling besar maka duluan mandi, dan adek yang berikutnya. Â Kecuali, jika kalian berdua mau diundi.Â
Siiippp...persoalan mandi kemudian terselesaikan dengan damai tanpa sengketa. Â Berjalan mulus hingga sekarang.
Lalu bagaimana dengan berbagi, apakah di usia nyaris remaja mereka masih berbagi 1 untuk berdua? Â Yah...enggaklah, karena sejak usia SMP mereka sudah bebas seorang satu menikmati apa saja.
Tetapi hal baik yang tertinggal adalah, kemanapun si kakak atau si adek pergi atau membeli sesuatu, maka selalu ingat untuk membelikan saudaranya. Â