Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lupa Bersyukur

5 Maret 2021   01:03 Diperbarui: 5 Maret 2021   01:08 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika mata bercerita.  Saat telinga mendengar, bawakan kabar.  Membiarkan hati memilah dan menilainya.  Berkecamuk rasa di benak pikiran.  Mulut berkata antara kutuk dan berkat.  Terlupa nikmat yang Dia beri.

Di ribuan hari yang terlewati.  Mengutuk dan memaki seolah diri sempurna.  Tengadah wajah, angkuh busungkan badan.  Melupa mereka yang diam terkoyak lemah, hancur harapan.

Hidup tak sebatas mengejar nikmat dunia, lupa mengucap berkat.  Sejauh kaki melangkah, sejauh hati merindu.  Adakah hatimu tersentuh.  Jeritan bisu mereka yang papah.

Pernahkah malam menjadi saksi, dua tanganmu menyatu.  Hancur hati tersungkur dalam bait doa menyentuh untuk dia dan mereka.  Cinta yang dititipkanNya, sesamamu manusia.  Ajarimu untuk bersyukur senantiasa.

Jakarta, 5 Maret 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun