Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kenali Vaksin "Seperti" Mengenal Covid Itu Harus!

16 Februari 2021   22:04 Diperbarui: 16 Februari 2021   22:55 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebentar lagi Covid berulang tahun, dan pastinya kita rakyat Indonesia tidak ingin merayakannya. Kita bahkan tidak ingin Covid berulangtahun untuk yang selanjutnya. Persisnya, kita mau pandemi ini berakhir segera, dan kehidupan kita kembali berjalan seperti biasanya.

Pertanyaannya, ini tanggungjawab siapa? Saya bantu jawab yah, mengusir Covid itu tanggungjawab kita semua! Negara dan seluruh warga negara di negeri ini! Saya, kamu, mereka, kalian dan kita semua!

Nyaris setahun kita belajar mengenali Covid. Siapa Covid, bagaimana penyebarannya dan bagaimana pula cara sembuh dari Covid. Bukan hanya Covid, kita juga berhadapan dengan efeknya, ekonomi, kehidupan sosial, pendidikan dan politik semua ikut terdampak! Beberapa negara bahkan luluh lantak karena pandemi ini. Sedangkan kita, tertatih-tatih berusaha bangkit dengan segala sisa harapan yang ada.

Vaksin adalah hal yang paling ditunggu sejak pandemi menggila menguasai dunia. Berkat kesigapan Presiden Joko Widodo, Indonesia berhasil mendapatkan Vaksin Sinovac, dan kabarnya masih menyusul AstraZeneca, Moderna, Pfizer Inc and BioNTech yang diperkirakan akhir 2021 ini. 

Kenapa saya bilang Indonesia beruntung dengan Sinovac yang sudah masuk, karena percayalah masih banyak negara yang belum mendapatkan vaksin! Banyak negara lain yang karena terpuruk tidak bisa membeli vaksin untuk rakyatnya, demikian pernah dikatakan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati!

"Jadi kita beruntung telah bisa mengamankan suatu jumlah vaksin yang dibutuhkan untuk Indonesia, bisa mendapatkan apa yang disebut herd immunity," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komite IV DPD RI, Selasa (19/1). Dikutip dari: liputan6.com

Paham yah, Indonesia beruntung!  Mbok yah kita tidak menyusahkan negeri ini dengan menentang vaksin, please.  Apa iya, kita mau terus menerus hidup dengan bayang-bayang Covid selamanya? Memangnya masih adakah airmata untuk menangisi kepergian saudara, kerabat dan sahabat kita?

Tetapi, baiklah kita berkenalan dengan vaksin, dan kenapa perlu bagi kita menjadi pahlawan negeri ini dengan mendukung vaksin.

Vaksin digunakan untuk menghasilkan kekebalan terhadap suatu penyakit. Mengandung agen yang menyerupai mikroorganisme penyebab penyakit dan sering dibuat dari mikrob yang dilemahkan atau mati, dari toksinnya, atau dari salah satu protein permukaannya. Agen inilah yang membangun sistem imun tubuh sehingga kebal terhadap suatu penyakit.

Jadi, tujuan vaksin bukan untuk mengobati, tetapi untuk membangun kekebalan atau imunitas tubuh.  Inilah juga yang terjadi dengan beberapa vaksin yang sudah duluan ngetop, seperti vaksin cacar, disentri, ataupun kolera.

Dengan kita divaksin, artinya tubuh kita diharapkan memiliki sistem imun sehingga tidak mudah terjangkit virus Covid. Berarti, kita setidaknya telah memutus mata rantai penularan, melindungi sahabat, kerabat, keluarga dan orang terkasih yang ada di sekitar kita.

Sebagai informasi, inilah hal yang harus diketahui untuk menerima vaksin:

  1. Memberitahu jika memiliki riwayat sakit tertentu.
  2. Usia minimal 18 tahun, dan lansia 60 tahun ke atas juga diperbolehkan.
  3. Suhu badan tidak melebihi 37,5 derajat Celsius
  4. Tekanan darah maksimal 180/110 mmHg, dan ini dilakukan oleh petugas medis.
  5. Penyitas Covid yang telah sembuh 3 bulan terakhir, boleh divaksin.
  6. Komorbid (orang yang menderita sakit tertentu) boleh divaksin, asalkan telah mendapat persetujuan medis.

Menerima hal baru tentu tidak mudah, dan ini juga terjadi ketika vaksin terdahulu ditemukan. Pandemi sekitar 100 tahun lalu juga horor, nyaris memusnahkan 95 persen penduduk Eropa ketika itu.

Marilah kita bercermin dengan kondisi di saat ini.  Mungkin sekarang dunia sedang dejavu karena mengulang perang melawan pandemi, dan kehilangan begitu banyak nyawa. Maaf, mempertentangkan suara yang menolak hanya akan menghabiskan waktu. Sementara setiap detik terjadi penularan yang berbarengan dengan mereka yang berpulang. Apakah diam dan menolak menjadi jawaban? Tidak perlu dijawab, cukup simpan jawaban itu di hati saja.

Semoga paham bahwa  yang dilakukan Indonesia dengan vaksin sesungguhnya demi memperjuangkan nyawa rakyat, dan juga kelangsungan negeri.  Salut dengan kesungguhan dan kebijakan presiden lewat Perpres Nomor 14 tahun 2021 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 pada 9 Februari 2021 lalu.

Sangatlah ironis setelah dengan kesungguhannya pemerintah memperjuangkan vaksin, tetapi rakyat justru melakukan penolakan. Meskipun bisa jadi penyebabnya karena kurang paham, kurang sosialisasi dan berbagai berita penyesatan lainnya.

Jika presiden menjadi orang pertama di negeri ini yang divaksin.  Harusnya, kita rakyat tidak blunder justru mempercayai berita menyesatkan. Sampai-sampai menutup mata bahwa Covid mengintai tanpa ampun. Sekali lagi, maaf kita tidak bisa bermain dengan waktu!

Berpikirlah bijak. Apakah mungkin negara mempertaruhkan rakyatnya? Bahkan sekarang demi menyelamatkan rakyat dan Indonesia, negara siap bertanggungjawab. Terus, maunya bagaimana lagi?

Alangkah baiknya demi suksesnya vaksin di negeri ini, rakyat dicerdaskan dan diberikan pemahaman mengenai vaksin, dan pentingnya vaksin. Hal yang sama seperti dulu rakyat diedukasi mengenai Covid. Sehingga kita mengerti, bahwa musuh kita bukan vaksin, melainkan Covid! Menolak vaksin, secara tidak langsung membiarkan Covid merdeka.

Tidak hanya elit atas, tetapi lingkungan terkecil RT atau bahkan setiap individu saling bantu menjelaskan pentingnya vaksin untuk melawan Covid.

Bukan pekerjaan yang mudah, tetapi ini harus dilakukan. Seluruh rakyat Indonesia harus mendukung pemerintah, bersedia dan siap untuk divaksin. Bukan demi satu atau dua orang, tetapi demi seluruh negeri! Semoga ini bisa dipahami sebagai bentuk perjuangan kita. 

Teringat jika dulu rakyat Indonesia terpanggil berperang melawan penjajah. Maka kali ini Indonesia juga memanggil kita untuk perang melawan Covid! Vaksin bukan soal kita saja, tetapi ini menyangkut orang-orang terkasih, dan pastinya untuk Indonesia.

Saya siap divaksin, dan bagaimana dengan anda?

Jakarta, 16 Februari 2021

Sumber:
liputan6.com
kompas.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun