Saya pernah mempunyai pengalaman seru ini. Â Komentar salah satu anggota group yang merasa dirinya di atas angin. Â Beberapa kali pengalaman ini terjadi kepada saya, dan saya bersuara untuk itu.
Penting bagi saya untuk berani mengatakan salah dan benar. Â Meskipun mungkin bagi anggota group terkesan saya tidak sopan. Â Maaf, biarlah orang lain menilai apa pun, tetapi bagi saya tidak perlu takut mengatakan kebenaran. Â Kira-kira begini ini yang sering terjadi di WA! Â Pembicaraan yang akhirnya kebablasan karena ada yang sotoy. Â Hehe...
Inilah yang mungkin harus kita sikapi dengan bijak. Â Ingat bahwa yang di group atau yang kita ajak berkomunikasi itu manusia yang memiliki perasaan walaupun kita bercakapnya modal jari doang. Â Jadi hati-hatilah dengan jarimu!
Satu yang menjadi pedoman saya dalam berkomunikasi secara tertulis dalam hal ini WA, "Kata-kata tertulis atau tidak, tidaklah selesai sebatas didengar atau dibaca doang. Â Melainkan juga tertinggal dan berbekas."
Kesimpulan dari saya, tetap setia ber-WA dan beretika.
Jakarta, 25 Januari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H