Kue tonjok, bukan kue bogem yah! Â Heheh... tapi jenis kue ini memang benaran ada, dan salah satu kue favoritku loh. Â Tidak pasti ini kue khas Tapanuli Selatan, Simalungun atau Batak Mandailing. Â Supaya adil untuk semua, kita sebut saja ini kue khas Batak, wokeh?
Rasanya manis, dan nggak nyakitin seperti ditonjok. Â Hahahah....penasaran khan mau tahu apa sih kue tonjok itu. Â Oiya, kue tonjok itu sebutan dari aku sejak kecil yah, karena bentuknya yang mirip tinju! Â Sedangkan di suku Batak dikenal dengan sebutan Itak, Nyitak, Itak Gurgur, atau Itak Pohulpohul. Â Bahkan belakangan ada yang menyebutnya kue Pancasila karena mirip lima jari dikepal. Â Sip, dan mantaplah!
Salut, dan kerennya Indonesiaku yang kaya segalanya, termasuk kuliner. Â Sebagai pengetahuan, kue tonjok bukan kue sembarangan loh. Â Kudapan tradisional Batak ini disajikan pada momen-momen tertentu dengan panjatan doa. Â Disajikannya dalam peristiwa-peristiwa yang menyenangkan, misalnya memasuki rumah baru, peresmian gedung, perkawinan, ataupun naik jabatan/ lulus ujian.
Pembuatan Itak sederhana, karena hanya berbahan bakunya tepung beras dan dicetak dengan kepalan tangan. Â Pembuatan Itak pun terbagi 3 jenis berbeda, yaitu:
- Itak cair, Itak yang dibuat dengan campuran tepung beras, gula merah santan kelapa yang encer, garam dan ditambah ketan.
- Itak mentah, Itak gabungan antara tepung beras, kelapa setengah tua bahagian putihnya yang diparut, garam dan gula merah yang diaduk menjadi satu lalu dicetak dengan gempalan telapak tangan.
- Itak pohulpohul, Itak yang mentah lalu dikukus sehingga terjadi menguapan air mendidih.
Uniknya, ketiga jenis Itak ini memiliki makna yang berbeda, misalnya pada acara:
- Menyambut kedatangan pengantin baru, dengan memberi makan Itak mentah ditambahkan Itak cair sebagai sausnya di dalam sebuah piring. Â Makna terkandung di dalamnya, pengantin baru selamat selamat sampai ke anak cucu
- Acara syukuran atau peresmian misalnya gedung atau masuk rumah baru, dengan cara menyiramkan Itak cair ke bagian dalam dan luar gedung, tanah, atau rumah baru. Â Selebihnya Itak cair dicampurkan ke Itak mentah lalu dimakan bersama. Â Makna terkandung adalah kegembaraan, supaya pemiliknya merasa tentram, aman sehat, dan tenang
- Meminang atau membicarakan rencana perkawinan, maka Itak pohul-pohul selalu dibawa sebagai buah tangan untuk disajikan.
Tetapi, untuk yang kangen Itak, mungkin bisa mencoba yang cara umum saja yah, yaitu:
Kue Tonjok/ Itak
Bahan
- 200 gr tepung beras
- 150 kelapa parut (kupas kulitnya)
- 175 gr gula merah (iris halus)
- 3 sdm tepung kanji
- 3 lbr daun pandan
- secukupnya garam
Cara
- Campur semua bahan menjadi satu (kecuali daun pandan) dengan sendok
- Setelah tercampur, bentuk dengan mengepal tangan atau seperti tangan memeras kelapa.
- Letakan diatas kukusan yang sudah dilapisi daun pandan
- Kukus hingga matang
Selain sederhana tapi rasa selangit, Itak juga kaya filosofi dari bahan yang digunakannya, yaitu:
- Tepung beras yang putih adalah cermin hati yang bersih dari orang yang membuat atau yang menghantarkan kudapan ini.Â
- Gula aren yang manis, memiliki makna maninya hubungan harmonis yang terjalin antar kerabat dan keluarga.
- Parutan kelapa, memiliki makna seperti pohon kelapa yang seluruh bagiannya berguna. Â Seperti inilah kita diharapkan bisa berguna untuk banyak orang.
- Rasa asin, memiliki makna di dalam kehidupan kita akan menemui berbagai gelombang hidup. Â Tetapi, tetap kita harus bisa seperti garam yang memberikan rasa dimana pun kita berada nantinya.
- Bentuk kepalan tangan Itak, memiliki makna kekuatan atau persatuan. Â Bahwa apapun yang dihadapi harus tetap bersama, dan kompak.