Membicarakan Bali maka semuanya instagramabel! Â Apalagi Ubud, yang terkenal dengan keindahan alam serta pemandangan sawahnya yang bikin jatuh cinta. Â Nggak hanya Ubud sih, Kuta, Kintamani, Gianyar dan lainnya juga bikin kesengsem! Â Hahah...jadi galau sendiri deh karena Bali memang selalu berhasil bikin jatuh cinta sampai klepek-klepek!
Beberapa waktu lalu nggak sengaja tersasar ke salah satu obyek wisata Gunung Kawi. Â Kaget juga karena ternyata bukan di Malang, Jawa Timur saja, di Bali pun ada Gunung Kawi. Â Bedanya, ini bukan gunung melainkan candi yang dipahat di tebing batu di ketinggian 8 meter, dengan jumlahnya 10 candi.
Gunung Kawi juga dikenal dengan sebutan Pura Gunung Kawi. Berlokasi di Banjar Panaka, Desa Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, tepatnya di Jl. Pejeng, Tampak Siring Ubud. Â Jaraknya sekitar 30 km atau 1 jam berkendaraan dari Denpasar.
Pura Gunung Kawi merupakan situs purbakala, ditemukan pertama kali oleh peneliti asal Belanda pada tahun 1920. Â Diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Raja Udayana hingga pemerintahan anaknya bernama Anak Wungsu, tepatnya pada abad ke-11. Â Pura ini dibagi menjadi dua bagian yang dipisahkan oleh sungai, dan tersebar di beberapa titik dengan maknanya masing-masing.
Pura Gunung Kawi terbuka mulai 08.00 -- 18.00 WIB, dan seperti juga pura lainnya maka kita diharapkan berpakaian sopan. Â Kita diwajibkan memakai sarung dan selendang yang diikatkan. Â
Kebetulan sih aku waktu itu bawa, karena sudah kepikiran saja Bali terkenal dengan adat kental. Â Pastinya tidak bisa sembarangan memasuki pura. Â Tetapi, jika kita tidak punya atau lupa bawa, maka disana banyak kok yang menjual. Â Anggap saja membeli souvernir atau bahkan bisa untuk foto-foto cantik sekalian. Â Dijamin mendapatkan foto yang instagramabel karena warna dan corak Bali itu ngejreng cetarnya!
Sip, kita lanjut memasuki kawasan pura, dan tidak semudah itu! Â Hahahah..... Kita harus menuruni anak tangga yang lumayan, konon katanya 315 anak tangga! Â Ehhmmm...maaf aku nggak hitung, tetapi yang jelas banyak banget!
Nah turun sih tidak masalah, naiknya yang jadi persoalan nanti. Â Tetapi, tenang ada semilir sejuknya angin berhembus! Â Mata kita juga akan terpukau dengan pemandangan sawah dan pepohonan. Â Maklumlah, Pura Gunung Kawi letaknya di lembah sungai, keren habis! Â Sekali lagi, peluang untuk selfie cantik dengan latar hamparan sawah dan hijaunya pepohonan. Â Wuiihhh...dijamin nggak nyesal! Â Indahnya nggak ketolongan luarbiasa!
Memasuki kawasan pura memang terasa aura mistis, mungkin karena berada di lembah, rimbunnya pepohonan, serta suasananya yang masih asri jadi terasa beda aja. Â Kemudian, kita akan melihat 10 candi yang terpahat di dinding tebing. Â Kesepuluh candi tersebar di tiga titik, lima di sisi Timur Sungai Tukad Pakerisan. Â Sedangkan lima lainnya yang merupakan bagian utama dari komplek Candi Tebing Gunung Kawi berada di dua titik di sisi barat sungai.
Uniknya dari Pura Gunung Kawi karena dipahat di tebing cadas berupa bentuk candi yang dibingkai dengan lengkungan. Â Hebat banget khan, karena pada zamannya sudah terpikirkan ternyata fungsi lengkungan di sekitar candi untuk pelindung atau mencegah erosi yang dapat menyebabkan kerusakan pada candi.
Sekali lagi, dipastikan ada banyak spot yang instagrambel di sini. Â Oiya, disini juga ada kera, tetapi jumlahnya tidak banyak. Â Mereka berada di salah satu titik pura, di seberang sungai. Â Sekedar info saja, mereka iseng. Â Jadi kalau mau berfoto tolong perhatikan sekitarnya yah, supaya nggak diisengin mereka. Â Heheh...
Wokeh, membicarakan Pura Gunung Kawi, tidak hanya unik karena dibangun di cadasnya tebing. Â Tetapi juga suguhan ketenangan dan sejuknya suasana disana yang bikin melayang. Â Apalagi suara aliran sungainya tambah membuat hanyut suasana aja! Â Dijamin betah, semua mau diabadikan dan kalap jepret sana sini karena bingung semuanya bagus. Â Kerennya, semuanya ini tersembunyi apik dibalik lembah.
Ok deh, supaya nggak penasaran, mending mulai dipikirkan untuk atur waktu dengan teman atau keluarga. Â Menikmati situs warisan leluhur kita, sekaligus keindahan karya Tuhan yang luarbiasa ini.
Jakarta, 29 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H