Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Liburan Koboi Gayaku

27 Desember 2020   01:20 Diperbarui: 27 Desember 2020   01:24 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://phinemo.com/

Liburan, ehhhmmm....yummy...siapa sih yang tidak senang liburan?  Masalahnya liburan kali ini ngeri-ngeri sedap.  Terus nggak usah liburan?  Hehehh...jangan pesimis gitu dong, karena justru disitu letak keseruannya!  Wokeh, kita sepakati dulu kalau berlibur itu artinya menikmati kebersamaan, dan seru-seruan bareng.  Sip, setuju yah.

Ini pengalaman seruku bersama pasangan yang memang suka berpetualang.  Jadi, semenjak kedua anak kami masih kecil sekitar usia 5 dan 4 tahun sudah kami ajak keliling Jawa dengan kendaraan pribadi.  Heheh...serius ini seru banget, karena mirip pindahan rumah.  Pakaian bocah, susu, pampers, bahkan sabun cucian lengkap kami bawa.  Nah, Jogyakarta menjadi kota pertama pilihan kami membawa kedua bocah berlibur.

Susah, atau rewel si bocah?  Pengalamanku sih enggak tuh karena sebelum berangkat aku menjelaskan kepada keduanya bahwa ini akan menjadi perjalanan yang luaaaaammmma......banget, tapi asyik!  Aku juga mengizinkan mereka membawa beberapa permainan mereka, tetapi harus janji mau menjaga.  Singkat cerita itulah yang kami lakukan setiap tahun, setidaknya 2 kali dalam setahun.  Liburan lebaran dan natal hingga kini mereka sudah berusia remaja.

Bermula dari kota Jogya, seiring waktu maka perjalanan keluarga kecil kami makin menggila menyebrang Bali!  Apalagi sekarang dengan adanya toll maka semua yang jauh menjadi dekat.  Hehheh...miriplah dengan keseruan kami sekeluarga sepanjang perjalanan yang saling mendukung dan jadi dekat.  Heheh...beruntung karena pasanganku sama gilanya denganku suka jalan.  Meski pastinya capek menyetir mobil sendiri, tetapi dibawanya senang aja tuh.

Idem, dan masih seperti dulu.  Hingga kini pun di setiap liburan aku tetap membawa perlengkapan perang, bedanya sekarang tidak ada susu dan pampers.  Tetapi diganti minimal dengan ikan teri sambal, rendang dan dadar telor.  Bahkan kalau perlu bawa nasi sekalian, supaya lebih mantul!  Bingung untuk apa?  Hehehe...untuk makan di jalan dan di hotel sekalian!  Percaya deh, lauk-lauk ini bakal selangit rasanya karena dimakan bersama keluarga tercinta.

Berbagi pengalaman inilah yang kami lakukan terakhir ketika mencoba Toll Trans Sumatra bulan Desember tahun lalu.  Berangkat dari Jakarta, kami lanjut ke Lampung, Palembang, Jambi dan Pekanbaru. 

Nah, berhubung anak-anak sudah remaja, sekarang emaknya lebih ringan karena tinggal kasih komando saja kepada si anak cewek.  "Kak, siapkan makan kita," begitu kataku.  Lalu kami pun menikmati telor dadar dan ikan teri balado di rest area.  Seingatku itu malam, ketika kami memutuskan berhenti untuk makan.  Duuhhh....nikmatnya tak terkatakan.  Bukan hanya karena lapar, tetapi melihat kedua anak kami saling bantu mempersiapkan makan malam sederhana kami. 

Disini juga sekalian biasanya pasanganku istirahat, dan mungkin jika ada yang mau ke toilet.  Si anak cowok yang sudah remaja sekarang jadi pengawal mama dan kakaknya saat kami di toilet.

Nggak hanya itu, kami juga sering memilih berhenti di rest area dan tidur di mobil menunggu matahari terbit loh.  Ini kebiasaan kami sejak anak-anak masih bocah.

Puji Tuhan, tidak masalah untuk mereka jika harus tidur di mobil karena papa nya harus istirahat misalnya.  Sejak kecil mereka biasa liburan ala koboi.  Si bungsu cowok yang biasanya membangunkan papanya begitu sadar matahari sudah muncul.  "Pa, ayo kita lanjut.  Sudah terang pa," begitu katanya.

Anak cowokku inilah yang kini seru banget setiap kali kami liburan.  Dia akan sibuk mempersiapkan sleeping bed, colokkan listrik, bahkan kettle air untuk buat kopi.  Hehhe...siapa tahu di penginapan tidak ada kettlenya khan jadi tetap bisa buat kopi dan teh sendiri, lebih hemat.

Bingung sleeping bed untuk apa?  Pastinya untuk tidurlah!  Dulu ketika mereka masih kecil, cukup satu tempat tidur besar untuk kami berempat. Tetapi berhubung anak-anak sudah remaja, maka demi penghematan ada yang tidur di sleeping bed.  Iya, ketimbang bayar ekstra bed, mahal!

Yup, kami terbiasa liburan hemat tapi seru.  Termasuk urusan pakaian yang dihemat sebisa mungkin.  Kalaupun harus ada yang dicuci, maka si anak cewek yang nyuci dan kami jemur di teras hotel atau di kamar mandi, tergantung kondisi saja.  Intinya dibuat asyik sajalah, namanya juga sedang berlibur nggak boleh dibuat bete.  Tul nggak?

Kira-kira begitu deh liburan koboi keluargaku, tetapi itu sebelum pandemi.  Terus bagaimana liburan seru di saat pandemi?

Menurutku sih tidak jauh berbeda.  Kita modifikasi sedikit saja, penyesuaian dengan keadaan.  Semisalnya tidak berlibur dengan perjalanan jauh seperti aku, mungkin dicoba dengan menginap di apartemen yang sudah lengkap dengan dapurnya. 

Ini pernah kami lakukan bersama ipar.  Mengambil 1 suite lengkap dengan 2 kamar tidur, ruang tamu dan dapur.  Masalah perut otomatis terpecahkan karena bisa masak sendiri, jadi lebih hemat dan tidak perlu keluar masuk apartemen.

Nah, soal tempat tidur cukup atau tidaknya jangan diratapi.  Bawa dong sleeping bed, dan untuk beberapa lainnya tidur saja di sofa ruang tamu.  Pokoknya, dinikmati kebersamaan yang ada karena itu intinya liburan khan.  Suasana yang berbeda dan ngumpul bareng keluarga bisa jadi obat penyemangat, ketimbang selama ini jenuh di rumah terus.

Masalah semprot disinfektan dan baju kotor?  Gampil!  Baju kotor cuci saja sendiri, dihemat pemakaiannya, atau bawa saja pakaian yang praktis.  Bawa baju dengan kombinasi atasannya yang lebih dibanyakin.  Nah, kalau soal disinfektan sih rasanya nggak apalah, itu demi kebaikan bersama. 

Saran lainnya, bisa juga dengan memilih hotel jenis resort.  Maksudnya, hotel yang memang lengkap dengan wisatanya, misalnya berada di tepi pantai, atau berada di alam pegunungan.  

Buat yang memiliki bocah kecil, pertimbangkan juga apakah hotelnya memiliki fasilitas outdoor untuk anak-anak, sehingga mereka bisa bebas bermain tanpa perlu kita bawa jalan-jalan keluar hotel.  Cukup pilih satu penginapan, atau hotel dan semua sudah lengkap untuk tempat kita berlibur.

Kira-kira begitu deh pengalamanku, mudah-mudahan bisa menginspirasi.  Berlibur koboi gayaku, atau di apartemen, atau di hotel resort tetap seru kok asal dibawa happy.

Happy holiday.  Stay healthy and be happy!

Jakarta, 27 Desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun