Karena matahari pun tak selalu sinari cakrawala
Ada saat awan kelabu
Menutupi langit biru, gelap dan gulita
Seperti bunga yang tak selamanya mekar
Saat aromanya memenuhi seluruh ruang di hatimu
Ada saat ketika bunga pun layu dan gugur
Membawa semua keindahan dan mimpi bersamanya
Hujan tak selalu menjanjikan pelangi untukmu disana
Mungkin badai kehidupan menunggu, menghantammu
Membuatmu tersungkur, tetapi untuk berdiri
Matahari mungkin pergi, tetapi untuk kembali
Seperti sedihmu, tak akan abadi
Ada tawa menanti penuhi hati
Seperti roda berputar
Seperti bunga yang beraneka warna
Demikian juga kehidupan kita, silih berganti
Jakarta, 21 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H