Tak bisakah diriMu hibur aku
Sungguh aku lupa cara bahagia
Tak lagi ku ingat senyum dan tawa
Terlalu berlarut nestapa ini menyatu
Hingga ku kira ini biasa
Bertanya dirinya kepada Tuhan
Andai bisa, ambillah saja airmataku
Hingga tak perlu aku menangisi duka
Berlarut dalam kemiskinan yang entah berujung dimana
Bertanya diriku, anakMu
Bolehkah ku pinta hati yang baru
Tak ingin kusimpan dendam dan kebencian lagi
Saat tawa itu hina dan injak diriku
Seolah aku keset kaki bagi mereka
Tak mengapa
Anak manusia bertanya kepadaNya
Nyatakah ini, atau sandiwara
Terlalu berat untukku tak membenci
Ajari diriku memberi maaf
Karena hanya itu  yang kupunya
Jakarta, 22 Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H