Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Percakapan Anak Manusia

22 Oktober 2020   17:24 Diperbarui: 22 Oktober 2020   17:26 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.hipwee.com/

Tak bisakah diriMu hibur aku
Sungguh aku lupa cara bahagia
Tak lagi ku ingat senyum dan tawa
Terlalu berlarut nestapa ini menyatu
Hingga ku kira ini biasa

Bertanya dirinya kepada Tuhan
Andai bisa, ambillah saja airmataku
Hingga tak perlu aku menangisi duka
Berlarut dalam kemiskinan yang entah berujung dimana

Bertanya diriku, anakMu
Bolehkah ku pinta hati yang baru
Tak ingin kusimpan dendam dan kebencian lagi
Saat tawa itu hina dan injak diriku
Seolah aku keset kaki bagi mereka
Tak mengapa

Anak manusia bertanya kepadaNya
Nyatakah ini, atau sandiwara
Terlalu berat untukku tak membenci
Ajari diriku memberi maaf
Karena hanya itu  yang kupunya

Jakarta, 22 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun