Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan dan Diriku

17 Oktober 2020   00:55 Diperbarui: 17 Oktober 2020   01:16 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kabarmelayu.com/

Hujan tak lagi rintik
Berderai membasahi tanah
Seperti hati anak manusia yang gundah-gulana
Menangisi kesendiriannya tak berakhir

Berkawan malam, diriku sendiri
Hanya aku dan ruang hampa ini
Sebentuk hati yang pedih kubawa
Redup, bak cahaya bulan tak lagi ramah
Saat bintang tak setia tinggalkannya sendiri

Mungkin kakiku harus melangkah
Lupakan cinta yang tak lagi ada
Mengapa airmata harus mengering untuknya
Jika hati itu tak lagi untukku

Berhembus angin coba berbisik temaniku
Menyapa ramah hibur hati terluka
Memberi damai seolah berkata
Ada cinta lain menunggumu disana

Jakarta, 17 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun