Hujan tak lagi rintik
Berderai membasahi tanah
Seperti hati anak manusia yang gundah-gulana
Menangisi kesendiriannya tak berakhir
Berkawan malam, diriku sendiri
Hanya aku dan ruang hampa ini
Sebentuk hati yang pedih kubawa
Redup, bak cahaya bulan tak lagi ramah
Saat bintang tak setia tinggalkannya sendiri
Mungkin kakiku harus melangkah
Lupakan cinta yang tak lagi ada
Mengapa airmata harus mengering untuknya
Jika hati itu tak lagi untukku
Berhembus angin coba berbisik temaniku
Menyapa ramah hibur hati terluka
Memberi damai seolah berkata
Ada cinta lain menunggumu disana
Jakarta, 17 Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H