Pak Joko lelaki tua itu badut di kota kami
Seumur hidupnya hanya melucu
Terhibur mereka karena tingkahnya yang lucu
Untuk siapa, kecuali perut anak istri tercinta
Badut lucu, tertawa diantara tangisnya
Tangis menjerit, demi rupiah
Tubuh rentanya tak lagi dirasa
Bahkan malu terkubur sudah lama
Tak ada yang bertanya
Peduli lelah kaki tuanya mengais sepeda butut
Menghibur bocah yang bahkan olok dirinya
Merasa terhibur tertawa bahagia diatas deritanya
Selalu ada senyum lebar di muka si badut
Abaikan keringat lelah dibalik topeng palsu itu
Berikan dirinya menghibur
Tetapi siapa hibur dirinya
Ketika tawa dan tangis tak lagi berbatas
Jakarta, 6 Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H