Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelah

22 Agustus 2020   00:00 Diperbarui: 21 Agustus 2020   23:59 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuhan, aku lelah
Mengadu padaMu bukan menyerah
Sungguh aku lelah lewati hari
Mengejar cita yang tak jua kuraih

Menetes peluh basahi dahi
Basah bagai mandi sekujur tubuh ini
Nyatanya hanya untuk lelah
Lalu aku kecewa kembali
Sedang mimpi semakin jauh berlari

Menghibur diri tak bisa bohongi hati
Memilih jujur lebih berarti
Nyatanya tubuhku teramat lelah, dan jiwa ini hampa
Bahkan tangisku pun tanpa suara dan airmata

Tak lagi ingin ku melangkah
Hanya terbaring dan menutup mata
Tuhan, aku lelah

Jakarta, 21 Agustus 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun