Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pernikahan Bukan Alat Pelunas Utang

26 Juli 2020   23:25 Diperbarui: 26 Juli 2020   23:22 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut opini penulis, ini adalah salah satu pelecehan seksual terhadap perempuan khususnya, baik anak maupun dewasa. Termasuk juga harus dimengerti bahwa perempuan dan anak bukanlah benda yang berfungsi sebagai alat bayar, dan juga bukan obyek seks.

Ironisnya, kemiskinan membuat kondisi ini terus terjadi baik di kota ataupun di daerah. Demikian juga budaya atau cara pandang bawah inilah bakti anak kepada orang tua.

Kondisi menyedihkan yang terjadi di negara berkembang, perkawinan anak-anak terus menjadi norma sosial yang kuat, terutama bagi para anak perempuan. Tidak heran semua menjadi kompleks dan berujung dengan banyaknya kasus KDRT dan meningkatnya angka perceraian pada akhirnya.

Ini tidak adil, karena terkhususnya anak perempuan dirampas haknya untuk tumbuh dan berkembang, ancaman kesehatan reproduksi, terganggunya kesimbangan jiwa, serta mengancam hak atas pendidikan.

Potret nyata kemiskinan yang tega merampas hak anak, utamanya anak perempuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun