Siapa bilang parkiran hanya tempat menyimpan kendaraan?
Beda lagi dengan Parkiran Abu Bakar Ali. Parkiran ini terletak di utara ujung Jalan Malioboro. Tepatnya di Jalan Abu Bakar Ali No. 75, Suryatmajan, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta.
Sudah tidak asing lagi bagi orang-orang sekitar dengan parkiran ini. Parkiran yang sudah dibangun sejak jaman orde baru ini, tetap berdiri kokoh dan berada dibawah pantauan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta.
Lokasi dari parkiran ini sendiri sangatlah strategis, dekat dengan pusat perbelanjaan serta dekat juga dengan stasiun tugu yogyakarta. Parkiran ini juga memiliki luas yang cukup besar yakni kurang lebih 3459,1 m.
Tempat khusus parkiran ini dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan dari kendaraan yang parkir di kawasan malioboro. Pengunjung yang datang biasanya akan parkir di Parkiran Abu Bakar Ali dan berjalan kaki menuju kawasan wisata malioboro. Tentu saja keamanan di parkiran ini sangat terjamin, terdapat beberapa pekerja yang stand by untuk berjaga di sekitar parkiran walau parkiran ini belum disertai dengan cctv dan mesin pencetak tiket.
Sejak pandemi yang lalu, parkiran ini sempat ditutup dan tidak beroperasi selama diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Para pekerja sosial di parkiran ini terpaksa mencari pendapatan dari pekerjaan yang lain karena terdampak oleh pandemi covid-19.
Parkiran mulai dibuka kembali dengan persyaratan tertentu agar tetap pada protokol kesehatan yang ketat. Pekerja di sana membatasi kendaraan brrmotor yang parkir di parkiran dan merekapun menggunakan masker sebagai bentuk patuhnya terhadap kebijakan pemerintah.
Parkiran ini terdiri dari 3 lantai. Pada lantai bawah biasanya di isi oleh bis pendatang atau bis pengangkut para pelajar yang sedang study tour ke Kota Yogyakarta. Di lantai ke 2, parkiran dipenuhi oleh kendaraan bermotor dengan beberapa baris. Lalu di lantai paling atas, digunakan untuk kendaraan bermotor juga.
Dalam sehari, parkiran bisa menerima 1000-2000 motor yang dikenakan biaya tarif parkir seharga 3 ribu rupiah permotornya. Dan setelah pandemi mulai merenggang, parkiran ini beroperasi selama 24 jam. Biasanya para pekerja di sekitar sana yang sering menggunakan parkiran ini maupun para pelajar.
Pada rabu yang lalu (8/6/22) saya melakukan wawancara dengan salah satu pekerja di Parkiran Abu Bakar Ali ini, beliau adalah Pak Sugeng. Beliau mengatakan bahwa pendapatan dari para pekerja di sana tergantung dari pemasukan motor yang datang ke parkiran ini. Biasanya, pada hari raya parkiran akan mendapat keuntungan lebih besar daripada hari-hari biasanya. Karena banyak pendatang dari luar Kota Yogyakarta yang ikut memarkirkan kendaraannya di sana.
Menurut Pak Sugeng, sejak pandemi dan setelah pandemi berakhir tidak memengaruhi Parkiran Abu Bakar Ali ini, walau sempat di tutup, namun akhirnya bisa beroperasi kembali seperti biasanya. Parkiran tetap ramai seperti biasanya, apalagi akhir-akhir ini sedang bulannya banyak pelajar yang study tour ke Kota Yogyakarta.
Saat saya berjalan-jalan ke sana, saya iseng bertanya kepada Pak Sugeng, mengapa parkiran lantai 3 saat itu kosong dan terlihat tidak ada penerangan?
"Biasanya ya kalau di lantai 2 ini udah penuh semua, baru nanti dialihkan motor-motor itu ke lantai 3, cuma sekarang udah jarang, karena ya motor kan pasti ada yang masuk terus ada juga yang keluar, jadi di sini (lantai 2) masih ada lahan," ucapnya.
Saat di lihat, di lantai 3 ini juga terdapat bangku-bangku kosong yang mungkin sengaja dibuat untuk tempat beristirahat orang yang memarkirkan kendaraannya di situ maupun pekerja di sana.
Namun itulah seninya, ketika saya ke atas ternyata ada banyak orang yang asik menongkrong dan berkumpul bersama teman-temannya. Mereka duduk melingkar membuat lingkaran-lingkaran kecil dan mengobrol satu sama lain, beberapa yang lain sibuk duduk dipojokan parkiran dan ada juga yang berswafoto berlatarkan jalanan Kota Yogyakarta.
Mungkin kamu melihatnya hanya sebagai parkiran biasa saja yang sudah mulai keropos dimakan tahun. Tapi jika kamu telusuri lagi dan explore lagi, banyak spot foto di parkiran ini yang fotogenic untuk kamu jadikan latar foto.
Kamu juga bisa melepas penat dan merasakan hembusan angin malam sambil menikmati camilan yang kamu beli di jalan malioboro atau bisa juga kamu membawanya sendiri dari rumah. Bersantai di lantai 3 parkiran ini dengan pemandangan jalanan kota yang penuh akan kendaraan beroda dua dan empat. Jika kamu berada di sana juga, kamu akan beruntung mendapat pemandangan kereta yang berjalan di waktu-waktu tertentu.
Tenang saja, kamu tidak perlu khawatir ketenanganmu terganggu karena kebisingan. Di lantai 3 Parkiran Abu Bakar Ali ini cenderung sepi. Belum banyak orang yang mengunjungi lantai 3 parkiran, mungkin hanya hari tertentu sedikit ramai dengan orang yang menongkrong seperti weekend dan hari libur nasional.
Kelebihan lain dari parkiran ini yang disebutkan juga oleh Pak Sugeng adalah parkiran yang berada di kawasan dalam malioboro memiliki batas waktu tertentu, namun di Parkiran Abu Bakar Ali ini tidak dibatasi waktunya. Bisa dikatakan bahwa kamu boleh saja mengunjungi parkiran ini jam berapapun itu, tapi mungkin bila sudah jam 2 pagi ke atas, parkiran ini sudah tidak ada yang berjaga, baru ada lagi pada pagi hari nanti.
Setelah kamu mengetahui hal baru mengenai Parkiran Abu Bakar Ali yang disebutkan di atas. Apakah kamu berminat mengunjunginya? Silakan kamu coba sendiri berwisata malam di Parkiran Abu Bakar Ali ini.
Jangan lupa untuk memarkirkan kendaraanmu dengan tertib sebelum mengexplore sudut-sudut parkiran.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI