Mohon tunggu...
DESY NAWANGSARIWIJAYANTI
DESY NAWANGSARIWIJAYANTI Mohon Tunggu... Guru - GURU BK

hobi saya bermain bersama anak-anak, membaca informasi tentang tumbuh kembang anak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Layanan Informasi terhadap Self-efficacy Pengambilan Keputusan Studi Lanjut

7 Desember 2022   09:40 Diperbarui: 7 Desember 2022   09:51 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Siswa SMP berada pada masa remaja.  Masa remaja adalah suatu periode kehidupan di- mana kapasitas untuk memperoleh dan menggu- nakan pengetahuan secara efisien mencapai pun- caknya. Hal ini karena selama periode remaja ini, proses pertumbuhan otak mencapai kesempur- naan. System syaraf yang berfungsi memperoses informasi berkembang dengan cepat. 

Disamping itu, pada masa remaja juga terjadi reorganisasi lingkaran saraf prontal lobe. Prontal lobe ini ber- fungsi dalam aktivitas kognitif tingkat tinggi, seperti kemampuan merumusakan perencanaan strategi atau kemampuan mengambil keputusan Carol & David dalam Desmita (2010).

Pengambilan keputusan (decision making) merupakan salah satu bentuk perbuatan berfikir dan hasil dari perbuatan itu disebut keputusan. Ini berarti bahwa melihat bagaimana seseorang remaja mengambil suatu keputusan, maka da- pat diketahui perkembangan pemikirannya. Da- lam hal ini remaja mulai mengambil keputusan tentang masa depan seperti pemilihan sekolah lanjutan.

Remaja muda cenderung menghasil- kan pilihan-pilihan, menguji situasi dari berbagai perspektif, mengantisipasi akibat dari keputusan- keputusan, dan mempertimbangkan kredibilitas sumber-sumber Santrock (2002).

Stoner (2003) memandang pengambilan keputusan sebagai proses pemilihan suatu arah tindakan sebagai cara untuk memecahkan sebu- ah masalah tertentu. Menurut Suhaman (2005) pengambilan keputusan atau dicision making ia- lah proses memilih atau menentukan berbagai kemungkinan diantara situasi-situasi yang tidak pasti.

Jadi, pengambilan keputusan adalah suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kog- nitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan dalam pemilihan alternatif untuk me- nyelesaikan masalah.

Dalam pengambilan keputusan dibutuh- kan suatu keyakinan atau self-efficacy bahwa ke- putusan yang diambil adalah yang terbaik den- gan mempertimbangkan berbagai aspek yang ada. Menurut Santrock (2011) “Self-efficacy is the belief that one can master a situation and produce po- sitive outcomes”. 

Sedangkan menurut Ellis (2009) self-efficacy adalah penilaian seseorang tentang kemampuannya sendiri untuk menjalankan peri- laku tertentu atau mencapai tujuan tertentu. jadi, self-efficacy adalah keyakinan yang terdapat pada diri individu dalam melakukan tindakan tertentu. Karakteristik siswa yang memiliki self- efficacy tinggi menurut Bassi& others, in Santrock (2011) “one study that high self-efficacy adolescents has higher demic aspirations, spent more time doing.

homework, and were more likely to associate learning activities with optional experience than their low self- efficacy counterparts”. Artinya bahwa remaja yang memiliki self-efficacy tinggi memiliki aspirasiaka- demisyang lebih tinggi, menghabiskanlebih bany- ak waktu melakukanpekerjaan rumah, danlebih mungkinuntuk mengasosiasikankegiatan bela- jardengan pengalamanopsionaldari pada rekan- rekan yang memiliki self-efficacy rendah.

Menurut Schunk (2012) siswa yang me- miliki self-efficacy tinggi dapat memecahkan ma- salah dengan benar dibandingkan dengan siswa yang memiliki self-efficacy rendah. Siswa dengan self-efficacy rendah sering menghindari tugas; orang-orang yang menilai diri mereka memilki keyakinan diri harus berpartisipasi lebih berse- mangat. 

Self-efficacy juga dapat mempengaruhi pengeluaran usaha, ketekunan dan belajar. Sis- wa yang merasa memiliki keyakinan diri umum- nya mengeluarkan usaha lebih besar dan berta- han lebih lama daripada siswa yang meragukan kemampuan mereka, terutama ketika mereka menghadapi kesulitan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun