Mohon tunggu...
Desy Rokhimatul Fitri
Desy Rokhimatul Fitri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasisiwi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Moral dengan Cerita

27 Oktober 2021   23:24 Diperbarui: 27 Oktober 2021   23:52 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pribadi/edit by canva

Ngomong-ngomong soal moral, adakah yang masih bingung dengan apa itu moral? Atau adakah di antara kita yang mengerti pengertian moral tapi masih bingung dengan implementasi dalam kehidupan sehari-hari?

Waah, kalau begitu kita perlu membaca cerita berikut ini, nih, hehe.

...

Pagi-pagi sekali, Aisyah telah terbangun dari tidur lelapnya. Kemudian Aisyah segera menjalankan ibadah sebagai seorang Muslim, yaitu sholat shubuh berjamaah bersama umminya saja karena abi dan kakak laki-lakinya melaksanakan sholat berjamaah di masjid terdekat. 

Selepas berdoa ia mandi lalu bersiap-siap karena ia akan menjalankanrutinitasnya sebagai seorang pelajar, yaitu bersekolah daring. Tidak lupa sang ummi mendampinginya saat pelajaran berlangsung.

Hingga tibalah saat sekolah daring telah usai, Aisyah terlihat murung dan sesekali ia menghela nafas panjang.

"Adek Aisyah kenapa, sayang?" Ummi tentu saja heran melihat tingkah laku Aisyah yang tidak seperti biasanya, dan terkesan sedang banyak pikiran.

"Ummi, tadi 'kan bu guru menjelaskan tentang moral-moral gitu, 'kaaannn.... huh" Aisyah mulai berceloteh, menceritakan awal kegundahannya, dan lagi-lagi Aisyah menghela nafas panjang.

"Iya, terus sekarang kenapa adek murung gini?" Ummi yang mengerti kegundahan Aisyah mencoba memahami apa yang sedang terjadi.

"Gini ummi, sebenarnya adek masih nggak paham tentang moral paahal tadi adek sudah mendengar dan mencoba memahami penjelasan bu guru," akhirnya keluarlah perkataan sebab-musabab Aisyah bertingkah demikian.

"ooh gitu, kalau tidak paham kenapa tadi tidak bertanya pada bu guru, sayang?" tanya ummi dengan lembut dan tersenyum teduh.

"Malu, ummi ehehe..." Lantang saja Aisyah menjawab dengan cengiran lucu khas anak kecil, konta hal itu membuat ummi terkekeh gemas dengan kelakuan putri satu-satunya itu.

"mau ummi bantu jelaskan?" tawaran ummi langsung membuat Aisyah sumringah dan reflek menganggukkan kepalanya berulang kali dengan semangat.

"Moral atau nilai moral adalah perbuatan atau perilaku seseorang ketika berada di lingkungan masyarakat,"

"Oh akhlak ya, ummi?" tanya Aisyah yang mulai memahami penjelasan dari umminya.

"Iya, adek. Moral tidak hanya akhlak tapi juga kebaikan hati kita saat berhadapan dengan orang-orang," Aisyah mengangguk-angguk mendengar penjelasan umminya, "tanggung jawab juga termasuk nilai moral loh, sayang." sambung ummi.

"Tanggung jawab itu seperti apa, ummi?" Sungguh Aisyah tidak mengerti apa itu tanggung jawab, makanya ia bertanya agar ia lebih paham.

"Tanggung jawab itu sikap ketika kita menyadari perbuatan kita. Contohnya ketika ummi membuang kertas milik abi, padahal kertas itu sangat penting bagi abi. Maka ummi meminta maaf dan berjanji kepada abi untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama, nah sikap ummi yang meminta maaf kepada abi itu yang dinamakan tanggung jawab, sayang." Ummi menjelaskan dengan mengelus surai pendek Aisyah dengan lembut dan sayang.

"Ooh gitu ya, ummi," ummi merespon Aisyah dengan senyuman serta anggukan. "tapi ummi, apa ada contoh lainnya?" lanjut Aisyah.

"Ada, ummi cerita contoh nilai moral dari kisah cucu Rasulullah saw yang bernama Hasan bin Ali bin Abi Thalib." Aisyah menyimak dengan khusuk sambil menopang dagu di atas meja. 

"Suatu hari, cucu Rasulullah yang bernama Hasan ini kedatangan seorang pemuda dari suku Arab Badui, Hasan tidak mengenal pemuda itu tapi pemuda mencaci maki atau menolok-olok Hasan bin Ali dan juga mencaci maki ibu serta ayahnya Hasan. Tapi anehnya Hasan hanya mendengar cacian dari pemuda itu, Hasan juga tidak membalas kata-kata yang menyakitakan itu. 

Setelah pemuda dari suku Arab Badui puas mencaci maki, Hasan bertanya ramah padanya apakah pemuda itu sedang lapar atau kehausan dan juga bertanya apakah pemuda itu memiliki masalah atau tidak. Namun pemuda itu tidak peduli dengan pertanyan dari Hasan, ia malah semakin mencaci maki Hasan."

"Ummi, apakah cucu Rasullah yang bernama Hasan itu tidak marah dengan pemuda itu?" di tengah-tengah cerita Aisyah bertanya karena ia penasaran dengan hal yang ditanyakannya.

"tidak, sayang. Justru setelah itu Hasan menyuruh pembantu rumahnya untuk membawakan sejumlah uang perak yang kemudian Hasan berikan kepada pemuda suku Arab Badui tersebut sambil berkata dengan lembut dan rasa, 'Wahai Badui, maafkanlah aku! Inilah yang aku miliki'. 

Akhirnya, sikap yang ditunjukan oleh Hasan membuat pemuda itu luluh dan menangis terisak, dan tanpa diduga pemuda tersebur sujud di kaki Hasan. 

Pemuda itu berkata, 'Wahai cucu Rasulullah, maafkanlah aku karena berlaku kasar kepadamu. Sebenarnya aku sengaja melakukan hal ini untuk menguji kebaikan budi pekertiku sebagai cucu Rasul yang aku kasihi. Sekarang yakinlah aku bahwa engkau mempunyai budi pekerti yang mulia'. 

Hasan bin Ali bin Abi Thalib memang terkenal memiliki budi pekerti yang mulia dan terpuji, dan hal itulah yang membuat pemuda dari suku Arab Badui menguji perilaku Hasan."

"jadi, adek, dari kisah Hasan tadi nilai moral ditunjukkan dari sikap Hasan yaitu budi pekerti yang berupa membalas perilaku seseorang dengan kebaikan meskipun orang tersebut berbuat jahat kepada Hasan. Selain itu ucapan permintaan maaf dari pemuda itu kepada Hasan juga merupakan nilai moral, loh, karena pemuda itu menyadari pernuatannya yang salah." Sambung ummi.

"Berarti moral itu berperilaku baik kepada semua orang ya, ummi?" tanya Aisyah untuk meyakinkan dirinya mengenai apa itu moral.

"Iya, lebih tepatnya perilaku baik yang dibarengi dengan ketulusan hati, itu baru yang namanya moral. Nah moral apa tadi, dek?"

"Perilaku baik yang dibarengi dengan ketulusan hati." Ulang Aisyah dengan nada gembira.

...

Dari cerita pendek di atas, dapat disimpulkan bahwa moral adalah bentuk perilaku yang bertanggung jawab serta dibarengi dengan ketulusan hati dalam bertindak, serta merupakan perilaku tanggung jawab atas tindakan-tindakan yang diperbuat. Selain itu moral bentuk kesadaran diri terhadap respon kepada orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun