Mohon tunggu...
Desy Rokhimatul Fitri
Desy Rokhimatul Fitri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasisiwi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Duka Lara

7 Mei 2021   16:56 Diperbarui: 7 Mei 2021   16:59 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat dada terasa sesak oleh duka akibat lara, entah mengapa dunia terasa durjana. Untunglah Tuhan berbaik hati memberikan kekuatan dan jalan penyelesaian.

Duka Lara

Rasa mulai menjalar

Hati mulai bergetar

Mata telah berkaca-kaca

Siap tumpahkan darah

Usai pecah dilempar nyata

Khayal tak lagi berguna

Canda pun sama

Tak lagi nikmat

"Alangkah senangnya hati bahagia"

Pengandaian tinggalah remahan

Otak mulai pecah

Orang kata beda

Tapi saya kata nyata

Tidur pun tak lagi nyenyak

Tinggalah buaian semata

Diri mulai meratap

Dipandanglah langit yang indah

Awan pun terus berjalan

Meski kadang tak tentu arah

Tapi selamat karena Sang Maha Kuasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun