Mohon tunggu...
Deswita Embe
Deswita Embe Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Semester 7

Mahasiswa tahun keempat yang memiliki minat dalam dunia jurnalistik~

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bagaimana New Media yang Dialami Masyarakat di Sekitar Pesantren?

30 Maret 2024   22:58 Diperbarui: 30 Maret 2024   23:00 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai pihak mediator, disini saya diharuskan untuk bersikap netral dalam menghadapi konflik yang ada, contohnya saja seperti yang saat ini sedang saya usahakan, yaitu upaya mencari resolusi konflik mengenai new media yang dialami oleh masyarakat dilingkungan pesantren. Menjadi seorang mediator tidak serta merta bebas untuk memberikan resolusi konflik secara instan tanpa adanya pengamatan yang dilakukan pada ranah konflik tersebut. Dalam ranah konflik ini, penulis memilih narasumber untuk diwawancarai, yaitu Bela Puji Lestari seorang mahasiswa yang menjadi salah satu santri serta perangkat pengurus pada Pondok Pesantren Hidayatul Qur'an, Lampung Timur. Dalam hal ini, sudah jelas bahwa narasumber telah melalui era new media pada saat ia menjadi santri biasa yang tidak diperbolehkan menggunakan Handphone saat menempuh pendidikan di pesantren. Pada saat mewawancarai narasumber, saya bertanya mengenai pengaruh new media yang dialami masyarakat dilingkungan pesantren tersebut.

Dalam hal ini, narasumber memberikan pendapat dari apa yang telah dilaluinya selama menempuh pendidikan agama didalam pondok pesantren tersebut, saat itu Bela Puji Lestari mengatakan, "Melihat dalam lingkungan pesantren, penggunaan HP memang lebih banyak mudharatnya dari pada manfaatnya, jadi memang tidak diperbolehkan dalam penggunaan HP, terlebih untuk Adik-Adik SMP dan SMA, karena pada masa-masa itu menurut saya belum benar-benar butuh dan dalam penggunaanya tentunya masih butuh pantauan dari orang tua, tetapi untuk yang kuliah dalam pesantren kami diperbolehkan, karena melihat kebutuhan santri kuliah. Terkait pengaruh new media pada pesantren, menurut saya sedikit berpengaruh atau tertinggal terlebih untuk Adik-Adik SMP dan SMA, akan tetapi menurut saya tertinggal pun nggak begitu jauh, karena banyak pondok pesantren modern yang kemungkinan dalam kurikulum atau ekstrakurikuler pembelajarannya itu terdapat pembahasan terkait internet dan lain-lain sehingga tidak tertinggal."

Merujuk dari apa yang telah disampaikan narasumber diatas, disini saya sebagai mediator berupaya untuk memberikan resolusi konflik yang nantinya dapat diterapkan pada masyarakat dilingkungan pondok pesantren tersebut, berikut diantaranya:

a. Mengadakan dan menjalankan ekstrakulikuler mengenai new media atau media digital pada masayarakat pondok pesantren tersebut dan dalam pelaksanaannya harus menampilkan serta menggunakan medianya secara langsung, tujuannya agar masyarakat dipesantren tidak tertinggal informasi dan cara penggunaan media tersebut pada era modern ini.

b. Mengadakan kegiatan sosialisasi atau seminar terhadap masyarakat dilingkungan pondok pesantren mengenai pemanfaatan new media atau media digital yang berkaitan dengan pondok pesantren tersebut, karena tidak kita pungkiri bahwa new media atau media digital masa kini sangat berpengaruh sebagai sarana mensyiarkan lembaga pendidikan pesantren tersebut dan juga sebagai penyambung informasi kepada masyarakat umum. 

Selamat membaca dan semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun