Mohon tunggu...
Deswita Ariani
Deswita Ariani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

suka makan dan tidur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Viral di Media Sosial, Pemuda Memukul Bocah Perempuan Secara Tragis di Payakumbuh

4 Desember 2024   08:06 Diperbarui: 4 Desember 2024   08:15 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Viral di Media Sosial, Pemuda Memukul Bocah di Payakumbuh

Kekerasan terhadap anak merupakan masalah sosial yang serius di Indonesia. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan sejumlah organisasi untuk menanggulangi masalah ini, angka kekerasan anak masih terus meningkat, menunjukkan tren yang mengkhawatirka. 

Kekerasan terhadap anak tidak hanya berdampak secara fisik tetapi juga pada kondisi psikologis, sosial, dan perkembangan masa depan. Kekerasan fisik seperti pemukulan dan penyiksaan meninggalkan bekas fisik dan luka psikologis yang akan terus di ingat oleh anak bahkan sampai dewasa. 

Berdasarkan data terbaru dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI-PPA) yang dikelola oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), ribuan anak tercatat menjadi korban kekerasan di berbagai provinsi di Indonesia setiap tahunnya. 

Terhitung sejak Januari hingga pertengahan Agustus 2024, jumlah korban kekerasan anak di Indonesia mencapai 15.267 anak. Catatan SIMFONI-PPA ini sendiri mencakup berbagai jenis kekerasan yang dialami anak, termasuk kekerasan fisik, psikis, seksual, trafficking, hingga eksploitasi.

Pada bulan September tahun 2024, sebuah insiden tragis terjadi di Payakumbuh. Insiden ini melibatkan seorang pemuda yang memakai kaos hitam  memukul seorang anak perempuan memakai pakaian muslim berwarna orange di dekat Masjid Piliang Kota Payakumbuh. 

Konflik ini berujung pada pemuda tersebut memukuli anak perempuan secara tragis, sehingga membuatnya mengalami luka parah. 

Menurut narasi video, insiden tersebut bermula ketika pemuda tersebut terlibat cekcok dengan dua anak perempuan di pinggir jalan. Salah satu anak perempuan, yang mengenakan pakaian biru, berhasil lari menyeberang jalan, sedangkan temannya yang berpakaian orange menjadi korban pemukulan yang terekam kamera. 

Kejadian ini segera menjadi sorotan di media sosial, Reaksi komunitas online sangat besar, dengan banyak netizen yang mengecam keras tindakan tersebut dan meminta agar kasus ini ditangani dengan serius oleh pihak berwajib. Anak ini mengalami trauma mendalam, sampai tidak ingin keluar dari kamarnya.

 Perkembangan psikososial yang dikemukakan oleh Erikson mengatakan Anak-anak pada usia ini mulai mengeksplorasi lingkungan sosial mereka dan sering kali menghadapi tantangan baru. Tindakan kekerasan yang dialami bocah tersebut dapat menyebabkan rasa bersalah dan trauma sehingga mengganggu perkembangan psikososialnya. Laporan insiden ini dilakukan investigasi terkait kasus ini. 

Kasat Reskrim Polres Payakumbuh, AKP Doni Pramadona, membenarkan bahwa insiden tersebut benar-benar terjadi diwilayah hukumnya. Ia juga menyatakan bahwa kasus ini masih dalam tahap investigasi dan belum bisa memberikan informasi lengkap tentang korban maupun hubungan pelaku dengan korban. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun